Menjelang lebaran, Jembatan Tol Suramadu biasanya dipadati pemudik bersepeda motor. Lebaran 2018 ini, kepadatan diperkirakan terjadi pada H-2 Lebaran dengan lonjakan tertinggi mencapai 6,7 persen dibandingkan lalu lintas normal.
AJ Dwi Winarsa General Manager PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Surabaya-Gempol mengatakan, lonjakan tertinggi pemudik di Suramadu diperkirakan mencapai 28.527 kendaraan dari rata-rata jumlah kendaraan pada kondisi normal, 26.737 kendaraan.
“Lonjakan tertinggi dengan jumlah yang lebih besar biasanya terjadi pada arus balik. Karakter orang Madura, saat libur panjang biasanya mereka habiskan di rumah, baliknya di ujung hari libur: h+8,” ujarnya di Kantor Jasa Marga Surabaya-Gempol, Rabu (6/6/2018).
Jasa Marga memperkirakan, lonjakan tertinggi kendaraan pada masa arus balik di Tol Suramadu mencapai angka 34.000 kendaraan yang didominasi sepeda motor, atau mengalami lonjakan 27,17 persen.
Untuk mengantisipasi antrean, terutama pengendara sepeda motor, Jasa Marga menerapkan rekayasa yang berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Kalau tahun lalu kita mengorbankan satu lajur transaksi untuk mobil sehingga ruang untuk sepeda motor lebih lebar, tahun ini kami coba cara yang berbeda. Kali ini kami membongkar pagar,” ujarnya.
Pembongkaran pagar BRC ini untuk memfasilitasi pemudik bersepeda motor dari Gerbang Surabaya menuju Suramadu saat arus mudik lebaran. Pengendara nantinya bisa melalui samping kiri gerbang tol, masuk melalui pagar yang telah dibongkar.
Rekayasa saat arus balik pun berbeda. Jasa Marga akan menyiapkan akses di Jalan Karyawan bagi pemudik bersepeda motor agar bisa masuk tol. Dengan demikian, kata Winarsa, tidak terjadi penumpukan kendaraan roda dua di gerbang masuk tol.(den/dwi)