Kamis, 6 Maret 2025

Banjir Berisiko Tingkatkan Penyakit Kulit dan Infeksi, Ini Cara Menjaga Kesehatan

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Ilustrasi - Seseorang yang sedang berkonsultasi dengan psikolognya. Foto: iStock

Munculnya kotoran yang mencemari lingkungan dan air serta kondisi yang basah dan lembab dapat meningkatkan risiko penularan penyakit kulit, penyakit infeksi, dan gangguan kesehatan lain semasa banjir.

Oleh karena itu, dokter menganjurkan warga yang lingkungan tempat tinggalnya terdampak banjir untuk menjaga kebersihan diri guna menghindari serangan penyakit.

“Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah kontak dengan air banjir,” kata dr. Faisal Parlindungan dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dikutip dari Antara, Rabu (5/3/2025).

“Jika tidak ada air bersih, hand sanitizer yang mengandung alkohol dapat digunakan. Meskipun tidak efektif melawan semua jenis kuman,” ia menambahkan.

Dokter Faisal mengingatkan warga yang lingkungan tempat tinggalnya sedang kebanjiran untuk memastikan air yang akan dikonsumsi dalam kondisi bersih serta menggunakan air matang untuk minum dan memasak.

Kalau air bersih sulit didapat, dr. Faisal melanjutkan, tablet klorin bisa digunakan untuk disinfeksi air.

Ia mengatakan bahwa menjaga kebersihan pakaian, segera berganti busana kalau pakaian yang dikenakan basah dan menggunakan alas kaki juga dapat mengurangi risiko terserang penyakit.

Menurut dia, penting pula memastikan rumah atau tempat mengungsi dalam keadaan bersih, pencahayaan dan sirkulasi udaranya baik. Tidak terlalu lembab untuk mencegah munculnya penyakit pernapasan.

Losion anti-nyamuk atau kelambu dapat digunakan untuk menghindari gigitan nyamuk, yang dapat menularkan virus penyebab penyakit, semasa banjir.

“Jika gatal atau luka semakin parah dan terasa nyeri, diare disertai muntah terus-menerus atau tubuh terasa sangat lemas, demam tinggi, kulit melepuh, atau ada tanda-tanda infeksi serius lainnya jangan menunda mencari pertolongan medis jika kondisi memburuk. Semakin cepat ditangani, semakin cepat pemulihan,” kata dokter Faisal.

Dia mengemukakan pula perlunya meningkatkan daya tahan tubuh selama musim hujan dengan mengonsumsi bahan makanan sumber vitamin dan mineral dan atau suplemen vitamin dan mineral.

Sebagai contoh, vitamin C bisa didapat dari jeruk dan jambu biji, vitamin D dari ikan, serta zinc dari daging dan kacang-kacangan.

Suplemen vitamin B kompleks dan vitamin E dapat dikonsumsi untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi. (ant/nis/ham/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Kamis, 6 Maret 2025
29o
Kurs