
Tradisi buka puasa bersama di Masjid Pemuda Konsulat telah berlangsung sejak awal berdirinya masjid.
Mufrih salah satu santri di Masjid Pemuda, mengungkapkan bahwa program ini awalnya didanai oleh sumbangan perorangan.
Namun, seiring berjalannya waktu, dana kini lebih banyak berasal dari kotak amal masjid serta donasi yang dikumpulkan melalui media sosial dengan konsep open sedekah.
“Untuk dana ini, awalnya dari perorangan. Tapi sekarang kita dari kotak amal di masjid. Paling sering sih dari sosial media, jadi penyebaran informasi bahwa kami mengadakan program buka bersama ini melalui media sosial dengan cara open sedekah,” Kata Mufrih, Rabu (5/3/2025).
Setiap harinya, masjid menyediakan sekitar 250 porsi makanan berbuka.
BACA JUGA: Masjid Pemuda Konsulat, Rumah Ibadah yang Fokus Berbagi Kebaikan untuk Masyarakat
Saat suarasurabaya.net mengunjungi Masjid Pemuda terlihat menu awal berbuka terdiri dari takjil seperti kurma, gorengan, biskuit, buah, dan minuman sebelum dilanjutkan dengan makanan utama setelah sholat magrib.
Yang menarik, program ini tidak hanya menarik masyarakat sekitar, tetapi juga banyak dihadiri oleh orang-orang dari luar daerah. Terutama mereka yang sedang berjuang mencari nafkah.
“Biasanya orang yang datang itu nggak hanya dari masyarakat sekitar. Kebanyakan dari luar, seperti pejuang rupiah atau mereka yang membutuhkan. Mereka tahu program ini dari mulut ke mulut atau media sosial,” tambahnya.
Citra, salah satu masyarakat yang sering mengikuti makan gratis mengenal program ini tiga tahun lalu ketika melihat keramaian di Masjid Pemuda.
Setelah mengetahui adanya makan gratis, ia pun rutin datang.
“Program ini sangat membantu buat saya sebagai pejuang rupiah dan sangat berguna dalam kehidupan,” kata Citra.
Saat tidak berpuasa, masjid mengganti makan gratis 3 kali sehari ini menjadi sahur gratis dan buka gratis.
Masjid Pemuda juga memberikan fasilitas tambahan, di mana jamaah yang masih lapar boleh menambah makanan atau membawa pulang, asalkan membawa wadah sendiri. (bel/ham/rid)