Selasa, 26 November 2024

Gelar OTT Serentak di Jawa Timur, KPK Gali Indikasi Pemberian THR atau Kaitan Pilkada

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi. Grafis: suarasurabaya.net

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (6/6/2018), kembali menangkap tangan oknum penyelenggara negara yang diduga terlibat praktik korupsi.

Kali ini, Tim Penindakan KPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT), di dua daerah di Jawa Timur.

Febri Diansyah Kepala Biro Humas KPK membenarkan kemarin ada kegiatan Tim KPK di lapangan. Tapi, dia belum menyebutkan spesifik dua daerah yang menjadi titik operasi penindakan hukum.

Dari kegiatan tersebut, kata Febri, Tim KPK menangkap sekitar lima orang dari unsur kepala dinas dan pihak swasta. Sementara belum ada informasi oknum kepala daerah yang ikut terjaring OTT.

“Sampai sekarang Tim KPK masih bekerja di lokasi. Sejauh ini belum ada kepala daerah yang tertangkap,” ujarnya di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2018) malam.

Sebagai barang bukti, KPK mengamankan uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu dalam dua buah kardus, yang jumlahnya ditaksir lebih dari Rp2 miliar.

Juru Bicara KPK menambahkan, uang itu terindikasi suap terkait beberapa proyek pembangunan jalan dan pembangunan sekolah di dua daerah terpisah di Jawa Timur.

Sampai sekarang, KPK masih menggali keterangan, termasuk mendalami ada tidaknya kaitan dengan pemberian tunjangan hari raya (THR), atau untuk biaya pemenangan Pilkada 2018.

“Belum ada informasi terkait THR atau Pilkada. Tim di lapangan masih melakukan pemeriksaan,” tegasnya.

Informasi yang berkembang, daerah yang menjadi target operasi senyap KPK adalah Blitar dan Tulungagung.

Untuk detailnya, Kamis (7/6/2018) malam, KPK akan mengumumkan hasil pemeriksaan dan status hukum mereka yang terjaring OTT, atau 1×24 jam sesudah penangkapan, sesuai ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Dengan OTT ini, sampai pertengahan 2018 KPK tercatat sudah menggelar empat belas kali OTT, dan menetapkan sejumlah tersangka dari unsur penyelenggara negara.

Sebelumnya, KPK menangkap beberapa orang kepala daerah, antara lain Nyono Suharli Wihandoko Bupati Jombang, dan Mustofa Kamal Pasa Bupati Mojokerto, dan Tasdi Bupati Purbalingga yang tertangkap beberapa hari lalu. (rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Selasa, 26 November 2024
28o
Kurs