Rabu, 5 Maret 2025

Jabodetabek Dikepung Banjir, Pimpinan DPR Minta Pemda Sigap Bantu Warga

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Cucun Syamsurijal Ketua DPP Partai Bidang Hukum dan Perundungan (tengah) berbicara dengan awak media di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5/8/2024). Foto: Antara

Sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dilanda banjir dampak guyuran hujan deras, sejak hari Senin (3/3/2025).

Cucun Ahmad Syamsurijal Wakil Ketua DPR RI meminta Pemerintah, khususnya pemerintah daerah (Pemda) untuk sigap membantu masyarakat.

“Utamakan operasi penyelamatan masyarakat. Pemda harus tanggap dan sigap membantu warganya yang terdampak banjir,” ujarnya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Seperti diketahui, Hujan deras yang mengguyur area Jabodetabek memicu meluapnya sungai yang merendam berbagai area pemukiman. Beberapa area yang terdampak cukup parah ada di Jakarta, Kabupaten Bogor dan Bekasi.

Di Jakarta, banjir terjadi di sejumlah wilayah. Sebanyak 105 RT terkena banjir, bahkan ketinggian air ada yang mencapai hingga 5 meter. Petugas terus melakukan evakuasi warga seperti di Kelurahan Rawajati, Pancoran, di mana air banjir mencapai 3 meter.

Bahkan seorang bayi di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur sempat terjebak banjir yang masuk ke area rumahnya. Bayi dan keluarganya itu kini telah dievakuasi ke posko pengungsian.

Lebih lanjut, Cucun meminta petugas gabungan memastikan evakuasi terus dilakukan secara menyeluruh.

“Pastikan semua warga yang terjebak banjir untuk segera dievakuasi. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas,” tegas Legislator dari Dapil Jawa Barat II itu.

Akibat banjir, lalu lintas di ibukota ikut terdampak sebab air menggenangi sejumlah jalan arteri. Sehingga, kemacetan jalan tidak bisa dihindari.

“Kami minta agar BPBD dan Pemprov segera memastikan jalur-jalur yang tergenang bisa cepat dikeringkan agar mobilitas masyarakat tidak terganggu,” lanjut politikus PKB tersebut.

Selain di Jakarta, banjir juga menyebabkan Kota Bekasi lumpuh hari ini. Permukiman, kantor pemerintahan, dan jalan utama di Bekasi tergenang banjir. Daerah terdampak parah terdapat di sepanjang Sungai Bekasi, terutama yang merupakan pertemuan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

Ketinggian air banjir di Bekasi lebih tinggi dibandingkan peristiwa banjir pada 2016 dan 2020. Ketinggian air banjir di Bekasi kali ini ada yang mencapai 8 meter. Penyebab banjir disinyalir melimpasnya air dari tanggul yang telah dibangun BWSCC.

Banjir di Bekasi pun menyebabkan kemacetan parah hingga perjalanan commuter line mengalami gangguan. Banyak warga di Bekasi yang terpaksa mengungsi, seperti di Kecamatan Jatiasih yang menjadi wilayah terdampak banjir terparah di Kota Bekasi.

Banjir mencapai tiga meter di Jatiasih menyebabkan 10 ribuan kepala keluarga menjadi korban. Itu belum termasuk untuk wilayah lainnya. Bahkan banjir menyebabkan sejumlah anak-anak di Bekasi tak bisa datang ke sekolah karena sulitnya akses jalan, hingga banyak juga kendaraan yang terendam.

Seorang warga Jatiasih dilaporkan hilang terbawa arus banjir. Air banjir juga diketahui menerobos masuk ke pusat pertokoan hingga lantai bawah mal.

Cucun meminta semua daerah yang warganya terdampak banjir menyiapkan posko-posko pengungsian yang layak, termasuk fasilitas bagi anak, ibu hamil/menyusui, dan lansia.

“Pemda dan BNPB perlu juga memastikan agar warga yang masih bertahan di rumahnya yang kebanjiran untuk tetap mendapatkan bantuan dan jaminan keamanan serta kenyamanan, apalagi mayoritas warga kini tengah menjalani ibadah puasa,” sebutnya.

Banjir juga melanda sejumlah wilayah di Depok seperti di Sawangan, dan beberapa kecamatan di Tangerang Selatan (Tangsel), dan Kabupaten Tangerang, Banten. Ribuan rumah warga hingga akses jalan terdampak.

Cucun meminta Pemerintah bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) dan BPBD, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Basarnas, TNI/Polri dan Pemda di Jabodetabek untuk bersinergi mengatasi bencana banjir mengingat di Jakarta dan Bekasi, banjir diperparah akibat banjir kiriman.

“Semua stakeholder harus bergerak cepat. Baik mitigasi dan penanganan bencana harus dilakukan dengan maksimal, analisis semakin diefektifkan untuk mengantisipasi banjir semakin besar di Jakarta dan sekitarnya,” katanya.

Pimpinan DPR koordinator bidang (Korbid) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) itu meminta Pemerintah pusat segera memberikan bantuan kepada daerah yang wilayahnya terdampak banjir parah. Cucun mengingatkan peran Pemerintah sangat dibutuhkan dalam memberi bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.

“Segera salurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir di kawasan Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang dan sekitarnya,* ungkap Waketum PKB.

Sebelumnya, banjir bandang melanda kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Baratpada Minggu (2/3/2025) malam. Sebanyak 346 orang masih mengungsi akibat bencana alam yang menyebabkan sejumlah infrastruktur dan fasilitas umum mengalami kerusakan itu.

Pemerintah telah menggelar Rakor Pengendalian Banjir Jabodetabek. BNPB bersama Pemprov DKI Jakarta berencana melakukan operasi modifikasi cuaca dengan harapan dapat mengantisipasi cuaca ekstrem beberapa hari ke depan.

Cucun mengatakan, penanggulangan cuaca ekstrem perlu dilakukan secara berkesinambungan. Apalagi BMKG memprediksi curah hujan dengan intensitas tinggi masih akan terjadi hingga 11 Maret 2025 di sejumlah wilayah Indonesia.

“Pemerintah daerah harus bersiap dan mewaspadai dampak bencana banjir di wilayahnya masing-masing, khususnya dalam memberi penyelamatan kepada warga,” tandasnya. (rid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Rabu, 5 Maret 2025
29o
Kurs