Setelah dilakukan uji kekuatan dinamis atau uji getar dengan sejumlah truk dengan kekuatan 40 Ton, Jembatan Widang yang menghubungkan Kabupaten Lamongan dan Tuban Tuban, Rabu (6/6/2018) resmi dibuka untuk semua kendaraan umum.
Pembukaan Jembatan Widang ini langsung dilakukan oleh Soekarwo Gubernur Jatim didampingi Gatot Sulistyohadi Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Wahid Wahyudi Kepala Dishub Jatim dan I Ketut Dharmawahana Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Surabaya.
Soekarwo ditemui disela-sela sidak mengatakan, prinsip setelah dilakukan pengujian oleh BBPJN VIII, Pusat Pusat Kajian Jalan dan Jembatan (Pusjatan), Kementerian PUPR, Jembatan Widang ini resmi dibuka untuk semua kendaraan baik mobil dan truk.
“Mulai hari ini, semua kendaraan silakan melintas di jembatan ini. Sesuai rencana semula, H-10 hari ini jembatan bisa dilalui pemudik,” ujar Soekarwo seperti dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id.
Terkait antisipasi jangka pendek, ia mengatakan, pihak BBPJN memasang kamera disekitar jembatan untuk mengontrol kendaraan yang lewat. “Secara prinsip Jembatan Widang sudah diuji oleh BBPJN baik jembatan baru maupun jembatan yang lama. Dan untuk truk yang lewat tidak boleh melebih tonase, dan hanya truk yang bisa lewat harus kekuatan 40 ton secara beriringan,” tegas Soekarwo.
Soekarwo menambahkan, Pemprov Jatim akan terus berkirim surat ke Kementerian Perhubungan terkait pengoperasian jembatan timbang yang ada di Jatim agar dikelola kembali oleh pemerintah provinsi Jatim. “Antisipasi jangka panjang yaitu dengan mengaktifkan kembali jembatan timbang, sehingga dengan adanya jembatan timbang ini diharapkan kondisi Jalan dan jembatan di jatim tidak rusak lagi,” ujarnya,
I Ketut Dharmawahan Kepala BBPJN mengatakan, secara teknis jembatan widang sudah dilakukan pengujian mulai Senin kemarin hingga saat ini. Dimana hasilnya yang boleh lewat Jembatan Widang yaitu truk yang memiliki kekuatan 40 Ton dan truk yang lewat harus dilakukan secara beriringan. “Sudah kami ujicobakan dan layak untuk dilalui pemudik. Termasuk truk ukuran besar,” ujarnya
Ia menambahkan, BBPJN akan melakukan evaluasi dan monitoring Jembatan Widang tersebut selama dua minggu sekali. “Kita bentuk tim untuk memantau jembatan tersebut, apabila selama proses evaluasi ada ditemukan masih ada kerusakan pihak BBPJN akan lakukan perbaikan kembali,” ujarnya. (ant/dwi/ipg)