
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut tidak punya program 100 hari pertama masa kerja.
Ia memastikan usai kembali dilantik sebagai Wali Kota Surabaya periode 2025-2029, akan melanjutkan program yang sempat tertunda karena pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
“Saya tidak ada 100 hari kerja,” katanya, Senin (3/3/2025).
Sejumlah program yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun jabatan pertamanya akan diselesaikan.
“Karena tugas saya menyelesaikan yang tertunda. Salah satu contoh, saya punya RPJMD 5 tahun, seperti diversi Gunung Sari mulai Banyu Urip-Gresik harusnya selesai 2026 ketika saya masih menjadi wali kota (periode pertama). Tapi saya selesai 2024 (terpotong pilkada serentak), maka saya akan selesaikan sampai 2026. Seperti Wiyung juga sama,” bebernya.
Meski tidak ada program 100 hari kerja, Eri memastikan akan menyampaikan visi-misi program pemkot lima tahun mendatang dalam rapat paripurna di DPRD Kota Surabaya siang ini, Senin (3/3/2025).
“Jadi saya harus menyelesaikan yang tertunda, karena tidak ada 100 hari buat saya. Karena RPJMD saya yang sudah selesai, itu diajukan. Akhirnya saya kerjakan yang belum selesai. Mengerjakan utang ini, utang tertunda. Karena apa, karena masa jabatan saya maju 5 tahun,” paparnya lagi.
Tujuannya, menyepakati skala prioritas selama lima tahun ke depan yang dikerjakan pemkot bersama DPRD.
“Saya yakin, dengan model seperti itu (skala prioritas), lima tahun ke depan masyarakat Surabaya menjadi lebih sejahtera. Itu akan saya sampaikan semuanya, sehingga tidak ada lagi yang berbicara tanpa ada data,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, sejak dilantik 2021, Eri sempat cuti kampanye per 25 September 2024-23 November 2024. Kemudian ia kembali menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, sampai dilantik kembali 20 Februari 2025. (lta/ham)