
Prof Gancar Premananto Guru Besar Bidang Sustainable Consumer Behavior Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (Unair) menyebut, brand love merupakan cita-cita semua pasar di seluruh dunia.
Menurut Gancar, brand love seharusnya menjadi dasar hubungan jangka panjang yang dibangun antara produsen dan konsumen.
Dia menjelaskan, brand love merupakan perasaan yang dimiliki konsumen pada suatu produk meliputi, dimensi keterikatan, loyalitas, dan kepuasan layanan.
“Brand love menjadikan konsumen membeli sebuah produk yang mereka cintai, kemudian dibeli ulang, tidak mellirik brand lain, bahkan dalam tingkatan tertentu, akan dibela oleh pihak yang menyerangnya,” terang Gancar, dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (27/2/2025).
Gancar mengatakan, brand love menggambarkan bahwa adanya hubungan relasional yang melibatkan perasaan dari konsumen. Hal ini juga bisa dijadikan manajemen pemasaran sebagai konsep relasional sosial antar manusia. Dalam hal ini adalah konsumen.
“Konsumen biasanya akan jatuh cinta pada sebuah produk, salah satunya lewat penampilan. Membangun daya tarik kuat yang berbeda ini menjadi penting dalam persaingan ketat belakangan ini. Dan ini secara empiris terdukung dalam riset bahwa alternative attractiveness dapat berdampak pada terjadinya perilaku beralih kepada produk lain,” jelasnya.
Selain itu dalam hubungan persona, lanjut Gancar, terciptanya frekuensi yang sama juga menjadi syarat penting sebagai dasar sebuah konsep “jodoh”.
Gancar menambahkan, untuk membangun brand love antara produsen-konsumen, tidak boleh ketinggalan soal layanan konsumen.
“Layanan konsumen tidak boleh mengecewakan. Ini jadi salah satu langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Sama seperti seseorang yang melakukan pendekatan pada seseorang yang disukai, maka apapun dilakukan sebaik mungkin. Menjadikan konsumen tidak menemukan keburukan dari produk dan layanan,” ungkapnya.
Gancar menekankan, dalam membangun brand love dari konsumen kepada sebuah merk, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah mendesain produk kemasan dan iklannya dengan sangat menonjol dibanding pesaing.
“Berikutnya adalah membangun brand image dan brand personality yang relevan dengan target pasarnya. Terakhir, memberikan pelayanan konsumen yang dapat diandalkan dan memiliki kejutan,” tandasnya.(kir/ipg)