Kamis, 27 Februari 2025

Hashim Djojohadikusumo: Danantara Sudah Dirumuskan sejak 40 Tahun Lalu

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Hashim Djojohadikusumo Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi dalam acara Economic Outlook 2025 di Jakarta, Rabu (26/2/2025). Foto: Antara

Hashim Djojohadikusumo Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi yang juga adik Prabowo Subianto Presiden mengatakan, pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan gagasan yang telah digodok 40 tahun lalu oleh Soemitro Djojohadikoesoemo ayahnya.

“Danantara ini sebetulnya bagi Pak Prabowo sangat emosional. Kejadian emosional baginya, bagi saya juga. Karena sesungguhnya Danantara ini adalah gagasan dari orang tua kami,” ujarnya melansir Antara, Rabu (26/2/2025).

Dia menjelaskan, ide pendirian badan investasi tersebut telah dirancang oleh Soemitro yang merupakan ekonom sejak 40 tahun silam.

Waktu itu, Soemitro yang pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan era Kabinet Wilopo (1952-1953) dan Kabinet Burhanuddin Harahap (1955-1956), melihat perlunya sebuah lembaga yang mampu mengelola aset negara secara profesional guna mendukung pembangunan ekonomi.

“Sayangnya waktu itu pemerintah yang berkuasa belum begitu berkenan dengan gagasan orang tua kami. Mungkin Tuhan tahu yang terbaik ya, 40 tahun kemudian anaknya (Prabowo), putranya Prof Soemitro diberikan mandat oleh Rakyat Indonesia dan diberikan kesempatan untuk mewujudkan cita-cita impian dari orang tuanya,” ujar Hashim.

Peluncuran Danantara, lanjutnya, bukan sekadar perwujudan visi ekonomi ayahnya tetapi juga merupakan bagian dari perjalanan sejarah yang kini mendapat restu untuk dijalankan.

Selain itu, dia berharap sebagai badan yang mengelola investasi nasional, Danantara mampu menjadi salah satu solusi dalam mengentaskan kemiskinan dan mendorong pembangunan berkelanjutan.

Danantara yang resmi diluncurkan Prabowo Subianto Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin lalu (24/2/2025) akan mengelola aset hingga lebih dari 900 miliar Dollar AS dengan proyeksi dana awal mencapai 20 miliar Dollar AS.

Badan itu berperan sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia untuk mengelola investasi strategis yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.(ant/nis/kir/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Kamis, 27 Februari 2025
24o
Kurs