
Kasus penerbitan hak guna bangunan (HGB) di laut kawasan Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Sidoarjo yang ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur masuk tahap penyidikan.
AKBP Deky Hermansyah Kasubdit Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Jatim mengatakan tahap penyidikan untuk mengumpulkan sejumlah bukti.
“Sudah naik jadi sidik pada Rabu kemarin. Sekarang masih melengkapi administrasi penyidikan. Baru lanjut untuk melakukan serangkaian penyidikan baru untuk mengumpulkan bukti-bukti,” ungkap Deky dikonfirmasi, Senin (24/2/2025).
Deky menegaskan penyidikan untuk mengumpulkan alat bukti ini bertujuan mengungkap siapa dalang di balik penerbitan HGB di atas laut Sidoarjo.
“Untuk membuat terang peristiwa pidananya, sehingga kita tahu siapa yang harus bertanggung jawab pidana itu,” tuturnya.
Untuk diketahui HGB dengan tiga sertifikat itu terbit pada 1996. Apabila dari hasil penyidikan terungkap bahwa orang yang bertanggung jawab sudah meninggal karena lamanya kasus ini, maka polisi akan mengacu pada UU terkait dengan tanggung jawab pidana.
“Kalau yang harus bertanggung jawab orang yang mati, maka ada alasan lain sesuai dengan undang-undang yang berlaku dalam momen orang mati diminta pertanggung jawaban pidana,” jelasnya.
Dari hasil pendalaman sementara diketahui terdapat dokumen yang dikeluarkan desa setempat untuk penerbitan HGB tidak sesuai fakta. Polisi masih bisa menelusuri kasus ini melalui temuan surat palsu tersebut.
“Nah, siapa yang orang lain itulah dari surat palsu digunakan, apa itu yang harus ditelusuri, siapa yang harus bertanggung jawab,” imbuh Deky.
Selain itu, temuan bahwa sertifikat HGB beralih ke pihak ketiga pada 2010 lalu juga masuk dalam materi penyidikan.
“Ini sekarang dalam rangkain penyidikan, nanti akan kita minta keterangan orang-orang itu (pihak ketiga). Apakah peristiwa peralihan itu para pihak itu mengetahui enggaknya obyek. Kalau obyeknya tanah, ada tidak, begitu,” tandasnya. (wld/saf/ipg)