Minggu, 24 November 2024

Sinta Nuriyah Wahid Mengunjungi Gereja Santa Maria Tak Bercela

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Sinta Nuriyah Wahid mengunjungi Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), salah satu gereja lokasi insiden ledakan bom di Surabaya, Jumat (8/6/2018). Foto: Istimewa

Sinta Nuriyah Wahid, istri almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden ke empat Republik Indonesia, mengunjungi Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB), salah satu gereja lokasi insiden ledakan bom di Surabaya, Jumat (8/6/2018).

Kedatangannya disambut baik oleh pengurus gereja dari SMTB, gereja GKI, gereja Pantekosta, dan beberapa korban ledakan bom.

Di hadapan para pengurus gereja dan beberapa korban, Sinta menyampaikan rasa belasungkawanya atas peristiwa ledakan bom yang terjadi di Surabaya. Dia juga sangat menyesalkan atas perbuatan pelaku yang menurutnya sangat tidak manusiawi dan melukai banyak orang, terutama melibatkan anak-anak.

“Kami ikut prihatin, dan menyesalkan perbuatan yang sangat tidak manusiawi ini. Saya rasa tidak hanya gereja ini yang berduka. Tapi kami semua juga merasakan kedukaan yang sama atas terjadinya musibah seperti ini,” kata Sinta.

Sinta berharap, dari peristiwa itu masyarakat tidak tergoyahkan rasa imannya kepada Tuhan yang Maha Esa. “Kami hanya bisa menyampaikan rasa duka dan mengharapkan yang jadi korban diterima di sisi Tuhan. Keluarganya juga diberikan ketabahan,” tuturnya.

Sementara itu, Romo Kurdo Irianto mengaku senang dan berterima kasih atas kunjungan istri almarhum Gus Dur itu. Menurutnya, Sinta merupakan sosok ibu yang bisa merasakan kepedihan mendalam, yang dirasakan oleh para korban yang terdampak ledakan bom.

Berbeda dengan pelaku, kata Romo Kurdo, sangat berbeda dan tidak mencerminkan sebagai sosok ibu yang seharusnya mengasihi anak-anaknya.

“Saya juga heran dengan pikiran seorang ibu yang mengajak anaknya untuk melakukan bom bunuh diri. Padahal, ibu itu membentuk anak-anaknya untuk mengasihi. Tapi mengapa ini justru sebaliknya,” kata dia.

Namun secara umum, Romo Kurdo mengakui kini kondisi para jemaat gereja sudah membaik seperti biasanya. Meski, ada beberapa jemaat yang memang masih dalam masa pemulihan. Baginya, insiden ledakam bom itu bukanlah sebuah bencana yang harus diratapi, tetapi sebagai peristiwa iman. (ang/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
31o
Kurs