
Friedrich Merz pemimpin oposisi Jerman menyatakan kemenangan setelah Partai Demokrat Kristen (CDU/CSU) yang dipimpinnya memenangkan hampir 29 persen suara dalam pemilihan federal, Minggu (23/2/2025) waktu setempat, mengamankan keunggulan yang jelas atas partai-partai lain.
“Kita telah memenangkan pemilihan ini,” kata Merz kepada anggota partainya yang bersorak gembira dalam pidato perayaan di markas besar partai dan meminta para pesaing politiknya untuk melupakan kampanye pemilihan yang memanas beberapa waktu belakangan.
“Dunia tidak menunggu kita, dan tidak menunggu perundingan koalisi yang panjang. Kita sekarang harus segera mendapatkan kembali kemampuan kita untuk bertindak,” kata pemimpin konservatif itu.
Melansir Anadolu, Merz menekankan bahwa pembentukan pemerintahan koalisi yang stabil dengan cepat sangat penting untuk mengatasi tantangan domestik, memperkuat kehadiran Jerman di Eropa, dan membangun kembali kepercayaan internasional.
Menurut proyeksi terbaru oleh lembaga penyiaran publik ARD, Partai Demokrat Kristen diproyeksikan memenangkan 28,6 persen suara, naik dari 24 persen pada pemilihan federal sebelumnya pada tahun 2021.
Meski demikian, aliansi konservatif CDU/CSU gagal mencapai mayoritas absolut yang dibutuhkan untuk memerintah sendiri.
Sementara partai Sosial Demokrat (SPD) milik Olaf Scholz Kanselir petahana, menghadapi kekalahan bersejarah dalam pemilu, yang diproyeksikan menerima 16,3 persen, perolehan suara terendah untuk partai kiri-tengah itu sejak 1949.
Partai Alternatif untuk Jerman (AfD) yang berhaluan kanan ekstrem akan memperoleh hasil terbaiknya dalam pemilihan federal, dengan perolehan suara sebesar 20,4 persen.
Dengan perolehan suara yang hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pemilihan sebelumnya, partai ini telah menjadi kekuatan politik terkuat kedua di negara tersebut.
Sedangkan Partai Hijau milik Annalena Baerbock Menteri Luar Negeri diperkirakan akan memenangkan 12,3 persen suara, dengan penurunan 2,4 persen dibandingkan dengan pemilihan sebelumnya pada tahun 2021.
Partai sosialis Die Linke membuat kejutan terbesar pada malam pemilihan, dengan memenangkan 8,5 persen suara. Dukungan terhadap partai tersebut melonjak dari tiga persen dalam jajak pendapat tiga bulan lalu, didukung oleh kampanyenya yang menjanjikan perlawanan yang lebih keras terhadap kebangkitan AfD yang dikenal memiliki pandangan rasis.
Pilihan Partai Demokrat Kristen untuk membentuk pemerintahan masih belum jelas, karena dua partai yang lebih kecil—FDP liberal dan BSW populis kiri—hampir mencapai ambang batas lima persen yang diperlukan untuk memasuki parlemen.
Proyeksi terbaru dari lembaga penyiaran publik ARD menunjukkan kedua partai sedikit tertinggal, dengan FDP di 4,7 persen dan BSW di 4,9 persen. Jika tidak ada partai yang mencapai ambang batas, Partai Demokrat Kristen Merz dapat membentuk koalisi dengan Partai Demokrat Sosial. Namun, jika salah satu partai memasuki parlemen, Merz akan membutuhkan dukungan dari banyak partai untuk mengamankan mayoritas pemerintahan. (bil/ham)