Minggu, 23 Februari 2025

Hamas Bebaskan Enam Sandera Melalui Pertukaran Terbaru

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Anggota Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas dan seorang sandera Israel terlihat saat penyerahan tiga sandera Israel kepada Komite Palang Merah Internasional, di kamp pengungsi al-Nuseirat, di Gaza tengah pada Sabtu (22/2/2025). Foto: Antara

Enam warga Israel yang disandera oleh Hamas dibebaskan pada Sabtu (22/2/2025) sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran dalam gencatan senjata yang sedang berlaku, demikian menurut pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF).

Sebelumnya pada Sabtu (22/2/2025), dua dari lima sandera tersebut dipindahkan dari sebuah kendaraan milik Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, ke kendaraan Komite Palang Merah Internasional (International Committee of Red Cross/ICRC) di Rafah, Gaza selatan, yang kemudian membawa mereka ke IDF dan Badan Keamanan Israel, sebut sejumlah narasumber Israel dan Palestina.

Kedua sandera itu adalah Avera Mengistu (38), seorang pria Israel kelahiran Ethiopia dari Ashkelon yang menyeberang ke Gaza pada 2014 dan ditawan sejak saat itu dan Tal Shoham (40), yang disandera saat serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 dilansir Antara.

Istri dan dua anak Shoham, yang juga disandera, telah dibebaskan pada November 2023 di bawah perjanjian gencatan senjata sementara.

Kemudian pada Sabtu (22/2/2025) yang sama, tiga warga Israel lainnya yang disandera telah diserahkan oleh Hamas kepada otoritas Israel melalui ICRC di kamp pengungsi al-Nuseirat di Gaza tengah, ungkap beberapa narasumber Palestina.

Ketiga sandera tersebut adalah Omer Shem-Tov (22), Eliya Cohen (27), dan Omer Wenkert (23). Ketiganya juga ditangkap saat serangan Hamas ke Israel pada 2023 lalu.

Menurut saksi mata dalam upacara penyerahan tersebut, ketiga sandera tampak dalam keadaan sehat, mengenakan seragam militer, dan membawa surat pembebasan mereka. Dalam sebuah momen yang menarik, salah satu sandera tersebut terlihat mencium kepala dua anggota Brigade Al-Qassam, yang mengenakan penutup wajah dan berdiri di samping para sandera.

Seorang sandera Israel lainnya, yakni Hisham al-Sayed (37), dibebaskan di Gaza tengah tanpa upacara resmi pada Sabtu (22/2/2025) yang sama, kata seorang sumber di dalam Brigade Al-Qassam.

Militer Israel mengatakan al-Sayed telah diserahkan kepada perwakilan Palang Merah setelah ditawan selama hampir 10 tahun dan sedang dalam perjalanan menuju pasukan Israel di Gaza.

Pembebasan keenam sandera ini merupakan bagian dari pertukaran tahanan-sandera terbaru dalam tahap pertama perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Menurut perjanjian tersebut, Israel pada hari itu akan membebaskan 602 warga Palestina yang ditahannya. Pertukaran itu juga merupakan pertukaran terakhir, di mana Hamas menyerahkan sandera yang masih hidup sesuai tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

Tahap pertama, yang berlaku sejak 19 Januari lalu, akan berakhir pekan depan. Pada akhir gencatan senjata itu, Hamas diharapkan akan menuntaskan pembebasan 33 warga Israel yang disanderanya, di mana 25 di antaranya masih hidup dan delapan lainnya telah meninggal dunia.

Sedangkan, Israel akan membebaskan lebih dari 1.500 warga Palestina yang ditahannya. (ant/kak/iss)

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Minggu, 23 Februari 2025
24o
Kurs