
Universitas Ciputra (UC) Surabaya berkolaborasi dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) melangsungkan program “Uniting Colors in Creativity and Heritage” di Kota Lama, Surabaya.
Gelar Nanggala Wahyu Sagara Putra, Vice Head International Relation UC mengatakan, salah satu kegiatan dalam program tersebut yakni membuat mural bertema sejarah masyarakat Surabaya tempo dulu.
“Pemilihan tema adalah hasil koordinasi antara UC, Disbudporapar Kota Surabaya dan pihak terkait lainnya, untuk mendukung program revitalisasi kawasan Kota Lama Surabaya,” katanya, Minggu (23/2/2025).
Lokasi mural yang dipilih yakni di Jalan Mliwis, karena memiliki tingkat kunjungan masyarakat yang tinggi. Dalam aksinya, yang terlibat bukan hanya mahasiswa, tetapi juga dosen dan tenaga kependidikan.
Program ini, kata dia, merupakan bentuk dukungan UC terhadap upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam mempercantik kawasan Kota Lama sebagai destinasi wisata baru.
Serta, untuk mempromosikan juga produk-produk UMKM lokal dengan mengajak mahasiswa lintas negara ke beberapa tempat di Surabaya, seperti Deskranasda Tunjungan.
“Ini juga bertujuan untuk memperkuat kerja sama internasional, khususnya dalam bidang non-akademik dengan menonjolkan kreativitas, pertukaran budaya, dan keterlibatan mahasiswa lintas negara,” ucapnya.
Pandu Rukmi Utomo dosen Program Studi Visual Communication Visual (VCD) sekaligus konseptor mural, mengatakan bahwa pembuatan mural tersebut memiliki beberapa objek gambar, seperti penjual semanggi, penjual lontong balap, dokar, hingga gambar masyarakat sedang cangkruk.
“Mural dibuat pada permukaan seluas 7,5 x 3 meter. Selain itu, para peserta juga diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi Kota Surabaya dalam sesi jalan-jalan sebagai bagian dari pengalaman budaya. Kita ajak teman-teman UTM untuk menikmati kuliner Surabaya seperti lontong balap, semanggi dan juga Sinom,” ucapnya.
Ia berharap, program tersebut juga bisa menjadi media diplomasi budaya yang mempererat hubungan baik antara mahasiswa UC dan UTM, serta Indonesia dan Malaysia sebagai negara tetangga.
Shym Pei Xun mahasiswa UTM mengungkapkan bahwa program kolaborasi tersebut, memberikan pengalaman baru pada dirinya.
“Luar biasa rasanya, karena tidak pernah sama sekali sebelumnya buat mural atau melukis. Saya senang diajari oleh teman-teman dan pembina dari VCD. Saya bangga bisa membuat karya di ikon Kota Surabaya,” ujarnya.
Sementara itu, Cleo salah satu mahasiswa UC juga mengatakan bahwa program tersebut bukan hanya mampu mempercantik Kota, melainkan juga menambah pengetahuan terkait karya seni dan sejarah Surabaya.
“Saya bersyukur karena ini juga dapat memperkaya wawasan terkait perbedaan budaya dan mempererat pertemanan saya dengan teman-teman yang lain, baik dari UC maupun UTM,” pungkasnya.(ris/bil/iss)