Setelah Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Zona Tapal Kuda dan Madura mendeklarasikan dukungannya kepada Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, sekarang giliran LMDH daerah Mataraman juga mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan nomor urut satu ini.
Dalam Deklarasi di rumah makan Nirwana Nganjuk, Sabtu (9/6/2018) Adyana Ketua Harian LMDH Jatim dengan tegas menyebut Emil Dardak sebagai Wakil Gubernur Jatim bukan lagi calon. Adyana menganggap Khofifah-Emil yang pantas memimpin Jawa Timur karena tidak mengobral janji melainkan berani menandatangani pakta integritas dengan LMDH. Apalagi sosok Emil Dardak adalah satu-satunya wakil dari Mataraman.
Deklarasi dukungan LMDH dihadiri ribuan lembaga masyarakat desa hutan yang sangat antusias memberikan dukungan kepada Khofifah-Emil.
Adyana menambahkan dengan memberikan dan mau mendukung Khofifah-Emil dalam Pilkada Jatim masyarakat desa hutan daerah Mataraman merupakan salah satu bagian dari pemilih cerdas karena memilih pemimpin yang pintar dan tahu betul apa yang harus diperbuat untuk memajukan Jatim.
Emil dalam deklarasi tersebut menyampaikan, masyarakat desa hutan harus berdaya saing secara ekonomi. Kalau kita berbicara mengenai tanaman pangan, otomatis fakta merrka tidak mendapatkan akses terhadap pupuk bersubsidi tentunya akan memberatkan mereka. Sedangkan pangan adalah sesuatu hal yang kita butuhkan untuk menjaga kedaulatan pangan.
“Kita harus memberikan perhatian kepada petani hutan dalam hal akses pembinaan kelompok-kelompok petani hutan, akses terhadap sarana produksi pertanian dan ini yang perlu kita dorong,” kata Emil dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net.
Di sisi lain, banyak tanaman-tanaman yang eksotis yang hanya bisa ditanam. Jadi mereka punya unggulan komparatif karena berada di lokasi hutan, seperti halnya porang, nilam dan beberapa yang lainnya.
Emil menagtakan, pengembangan tekhnologi dan pemetaan sentra-sentra tekhnologi yang ada di wilayah hutan perlu dilakukan agar adaptasi dan adopsi teknologi terhadap lingkungan sekitar bisa berlangsung dengan baik.
“Selain itu tentunya perlu dipikirkan juga kesejahteraan dari mereka ini dari sisi akses kepada jaminan kesehatan, pendidikan untuk keluarganya ini juga perlu menjadi perhatian,” kata Emil.(bid)