Senin, 25 November 2024

National Food Technology Competition, Motivasi Pengembangan Pangan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Para mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya mengeksplorasi pangan. Foto: humas UKWMS

Mewadahi dan memotivasi mahasiswa mengembangkan ilmu dan teknologi pangan, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya gelar National Food Technology Competition (NFTC).

NFTC merupakan kegiatan seminar serta kompetisi poster dan karya tulis ilmiah berskala nasional, yang digelar setiap tahun. NFTC 2018 kali ini memilih tema: Diversifikasi Pangan Berbasis Bahan Pangan Lokal untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Nasional.

NFTC 2018 diwarnai dengan tiga ekspo pangan yang diperagakan proses pembuatannya yakni Kwetiau Beras Hitam, Hash Brown Singkong dan Rainbow Noodle yang menggunakan pewarna alami, Daun Suji, buah Naga, Kunyit dan Karbon aktif.

“Satu diantara kegiatan ini diharapkan menghasilkan produk pangan yang lebih bervariasi dan berkualitas. Mengoptimalkan bahan pangan lokal tidak melulu tugas para peneliti atau pemerhati pangan, namun generasi muda termasuk mahasiswa pun turut ambil peran,” terang Teresia Imaculata, Ketua Pelaksana NFTC 2018.

Pada Food Ekspo pertama, disajikan Kwetiau yang beras hitam. Beras hitam dipilih karena memiliki beragam manfaat diantaranya mengelola berat badan, rendah lemak dan kalori, mencegah penyakit kardiovaskular, hingga melancarkan pencernaan. Pembuatan Kwetiau Beras Hitam oleh Catharina Jenny, Alvina Handoyo dan Rexy Dwi Akbar.

“Konsumsi Kwetiau Beras Hitam, memiliki beragam manfaat dan aman dikonsumsi bagi yang ingin memiliki bentuk badan ideal. Kwetiau ini bisa langsung dikonsumsi, dan harapan kami ingin menunjukkan Beras Hitam bisa dikreasikan jadi Kwetiau,” kata Rexy.

Sedangkan di Food Ekspo kedua di demokan pembuatan Hash Brown Singkong. Hash Brown yang umumnya dibuat dari bahan Kentang, kini memanfaatkan bahan pangan lokal yaitu Singkong.

Tim yang beranggotakan Martha Christina, Maria Marcella dan Fransiscus Sabatino memilih Singkong karena selama ini pemanfaatan Singkong cenderung untuk jajanan tradisional seperti Singkong rebus, Singkong goreng, Jemblem, Kripik.

“Pemanfaatan Singkong menjadi Hash Brown meningkatkan nilai ekonomisnya, sehingga inovasi untuk Singkong bisa beragam. Hash Brown Singkong tak kalah nikmat dengan yang dari bahan Kentang,” ujar Maria Marcella.

Terakhir, Food Ekspo yang dipertontonkan adalah pembuatan Rainbow Noodle yang menggunakan pewarna alami diantaranya daun Suji, buah Naga, Kunyit dan Karbon aktif.

Sicilia Liem, Noval Pebri dan Jane Nathania anggota tim ini memilih Rainbow Noodle karena makanan warna warni lebih menarik secara visual dan menjadi tren makanan di tahun 2018. Untuk mendapatkan warna yang menarik, mereka memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat dimana saja.

“Pewarna alami, daun Suji, buah Naga, Kunyit dan Karbon aktif aman dikonsumsi tubuh. Bahkan, ada beragam manfaat bagi tubuh karena nutrisi dari produk mie ini meningkat yakni mulai vitamin hingga antioksidan,” pungkas Jane Nathania, Sabtu (9/6/2018).(tok)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
28o
Kurs