Mukhamad Misbakhun anggota DPR dari Partai Golkar terus menyuarakan pembelaannya terhadap Joko Widodo Presiden. Misbakhun memanfaatkan pertemuan dengan konstituennya di Pasuruan, Jawa Timur, untuk menjelaskan sosok presiden yang biasa dipanggil Jokowi itu.
Berbicara pada peringatan Nuzululquran dan Haul Pendiri Pondok Pesantren Cangaan di Bangil, Pasuruan, Sabtu (9/6/2018) malam, Misbakhun mengatakan bahwa Jokowi merupakan figur yang islami.
Anggota DPR dari daerah pemilihan Jatim II yang meliputi Pasuruan dan Probolinggo itu menuturkan, Jokowi juga sangat dekat dengan para kiai dan pengasuh pondok pesantren.
“Beliau adalah muslim moderat, Islamnya kuat, serta sudah terbukti mendukung tetap tegaknya Islam rahmatal lil alamin di negeri ini,” ujar Misbakhun di depan para pengasuh dan santri Ponpes Cangaan.
Misbakhun kemudian menjelaskan berbagai program pemerintahan di era Jokowi yang sangat berpihak kepada umat Islam. Misalnya, program sertifikat tanah.
Selain itu, ada pula program pemberdayaan ekonomi umat Islam. Bahkan, Jokowi juga getol mendorong pengembangan perekonomian di pesantren sekaligus menyemangati para santri untuk berwirausaha.
Karena itu, kata Misbakhun, Golkar telah jauh-jauh hari memutuskan untuk mendukung Jokowi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, dan salah satu pertimbangannya karena didasari kedekatannya dengan umat Islam. Misbakhun pun mengajak para kiai dan santri ikut menangkal fitnah dan hoaks yang sering dialamatkan ke Jokowi.
Selain itu, Misbakhun juga berpesan kepada warga Nahdatul Ulama (NU) untuk terus menjaga keutuhan NKRI di tengah rongrongan gerakan radikalisme yang mengatasnamakan Islam. Menurutnya, nahdliyin punya kontribusi besar dalam mendirikan Republik Indonesia.
“Contohnya peristiwa 10 November 1945 yang merupakan perang dahsyat dalam mempertahankan kemerdekaan, hampir semuanya adalah pejuang dari kalangan nahdliyin,” kata Misbakhun yang langsung disambut takbir oleh para santri.
Menurut dia, Ramadhan sebagai bulan saat Alquran diturunkan juga punya makna spesial dalam perjalanan Indonesia. Sebab, proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 juga dilakukan pada bulan Ramadan.
“Spirit Nuzululquran yang diturunkan untuk rahmatal lil alamin harus kita maknai dengan menjaga konsensus negara Pancasila karena merupakan konsensus bangsa dimana di dalamnya ada para ulama yang ikut berkontribusi besar dalam berdirinya republik ini,” kata dia.
Misbakhun secara khusus juga memuji Pondok Pesantren Cangaan sebagai salah satu pesantren tertua di Jawa Timur yang ikut melahirkan tokoh besar.
“Di antara ulama yang dilahirkan dari ponpes ini adalah Syaikhona Kholil Bangkalan,” kata Misbakhun di acara yang dihadiri oleh ratusan jemaah serta Forum Komunikasi Kiai Kampung Jatim pimpinan Gus Fahrurrozy itu.
Sedang dalam bagian akhir kata sambutan, Misbakhun mengajak para ulama dan santri untuk ikut mendoakan Airlangga Hartarto Ketua Umum Golkar.(faz/tna)