
Inspektorat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memeriksa tiga tenaga outsourcing dan satu lurah soal keterlibatan dalam penipuan belasan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memastikan pihak tambahan yang terlibat melancarkan aksi BAR, pecatan tenaga kontrak pemkot yang menipu dengan mendaftarkan belasan UMKM ke akun pinjaman online (pinjol), akan disanksi berat.
“Saya ini lagi proses ini, yang terkait UMKM itu. Itu ternyata ada beberapa tenaga kontrak yang terlibat. Ini masih proses dalam pemeriksaan di inspektorat. (OS masih) aktif. Karena saya minta sanksi yang seberat-beratnya. Itu enggak benar,” tegasnya.
Sementara Lurah Sememi juga diperiksa karena mengaku tidak tahu ada kegiatan sosialisasi penipuan yang berlangsung di kantor kelurahannya.
“Jadi sebenarnya kata Pak Lurah itu, itu juga terkait dengan izinnya LPMK (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) atau bukan LPMK saya enggak tahu, ya, bukan ketuanya, (lalu) meminta izin untuk mengumpulkan UMKM, sehingga Pak Lurah juga tidak tahu. Tapi Pak Lurah sedang diperiksa inspektorat. Bagaimanapun itu kantor kita digunakan untuk sosialisasi hal-hal yang enggak benar, tetap salah,” bebernya.
Dari 3 outsourcing yang diperiksa, satu di antaranya juga anak lurah diduga terlibat dalam penipuan.
“(Anaknya lurah) OS juga, di Dinas Perhubungan,” imbuhnya.
“Saya marah betul ketika sosialisasi di kantor kelurahan, Pak Lurah mosok gak ngerti bukan program pemkot,” tandasnya.
Sementara Rachmad Basari Inspektur Pemkot Surabaya memastikan pemeriksaan sedang berlangsung.
“Ini yang bisa kita mintai keterangan, kita minta keterangan. Siapapun yang disebut (terlibat) di situ pasti kita mintai keterangan dan klarifikasi. Sehingga keterkaitannya apa, perannya apa, saat ini sedang berproses,” ucapnya.
Ia memastikan Non ASN maupun ASN yang terlibat akan dikenakan sanksi sesuai kontraknya.
Pemeriksaan lurah sementara ini karena lokasinya dipakai pelaku untuk melaksanakan sosialisasi menipu UMKM dengan modus memberi bantuan modal bunga nol persen.
“Kalau memang itu buktinya cukup tentu sanksi akan mengikuti tergantung peran dan fungsi di situ sebagai apa, beri waktu kami lagi melakukan pemeriksaan,” tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, belasan UMKM di Benowo jadi korban penipuan oleh mantan tenaga honorer yang mengaku ASN.
Pelaku bersama sejumlah orang, menyamar dengan beragam peran untuk melancarkan modus memberi bantuan modal bunga nol persen dengan mendaftarkan korban akun pinjol lewat ponsel pribadi masing-masing. Korban merugi karena tak pernah mendapat pencairan uang tapi membayar tagihan. (lta/ris/iss)