Minggu, 23 Februari 2025

Kemendes Gandeng Muslimat NU Wujudkan Pembangunan Desa Inklusif

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Yandri Susanto Menteri Desa dan PDT menandatangani nota kesepahaman bersama Khofifah Indar Parawansa Ketua Umum Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025). Foto: Antara

Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menggandeng Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk bersinergi mewujudkan pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan.

“Sinergi antara Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal bersama Muslimat NU adalah jembatan yang kokoh untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Yandri Susanto Menteri Desa dan PDT (Mendes PDT) sebagaimana dikutip dari keterangan di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Dilansir dari Antara, kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Khofifah Indar Parawansa Ketua Umum Muslimat NU di Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (13/2/2025).

Lebih lanjut Yandri menjelaskan sinergitas antara Kemendes PDT dan Muslimat NU bernilai penting dalam pemberdayaan perempuan, khususnya di sektor pembangunan sosial dan ekonomi.

Ia pun menyampaikan bahwa pemberdayaan itu tidak hanya memberikan manfaat bagi perempuan, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan dan berkelanjutan.

Pemberdayaan perempuan juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan karena perempuan memiliki kemampuan yang baik berkenaan dengan kualitas pendidikan, kesehatan, dan mata pencaharian di dalam rumah tangga.

Hal itu telah disampaikan Mendes saat hadir memberikan arahan dalam agenda Kongres ke XVIII Muslimat NU yang digelar di Kota Surabaya, Kamis (13/2/2025).

Berikutnya, dia menegaskan partisipasi perempuan dalam pembangunan desa dan kepeloporan perempuan untuk ketahanan pangan tetap harus berada di ruang budaya desa, dengan menghormati hasil cipta warga desa yang telah diwariskan turun temurun.

Ia kemudian berharap agar pemerintah desa mengakomodasi kepentingan masyarakat dan tidak boleh ada diskriminasi berdasarkan gender serta marginalisasi di desa.

Peran perempuan, lanjutnya, sangat penting bagi pembangunan desa, bukan sekadar pelengkap.

“Desa membutuhkan perhatian utama bagi kita semua dalam meningkatkan kualitas ekonomi desa, pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, melalui MoU ini, kita berharap dapat bersama-sama membangun desa yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera,” ujar Yandri Susanto Mendes. (ant/bel/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Minggu, 23 Februari 2025
26o
Kurs