![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2024/06/WhatsApp-Image-2024-06-17-at-07.11.33-170x110.jpeg)
Puluhan ribu orang memeriahkan Festival Cap Go Meh yang digelar setiap peringatan Tahun Baru Imlek di Balai Kota Surabaya, Rabu (12/2/2025) malam.
Pantauan suarasurabaya.net, selain masyarakat Tionghoa, warga lainnya juga turut menyaksikan rangkaian Festival Cap Go Meh yang dibuka dengan tarian barongsai itu.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengapresiasi seluruh pihak yang sudah mendukung terselenggaranya perayaan Cap Go Meh di Balai Kota malam ini.
Ia pun berharap perayaan Cap Go Meh bisa memperkuat persatuan dan kesatuan.
“Di momen Cap Go Meh ini saya mengucapkan matur nuwun (terima kasih) dan semoga tali persaudaraan kita terus terjaga tanpa melihat suku, agama, tapi pasti yakinkan bahwa kita adalah NKRI dan bangsa Indonesia yang tidak terpisahkan,” ucap Eri, membuka acara.
Hermawan Santoso Ketua Umum Yayasan Bhakti Persatuan sekaligus Koordinator Masyarakat Tionghoa Surabaya memaknai, Festival Cap Go Meh kedua kalinya ini bukan sekedar perayaan tapi sudah jadi tradisi.
“Cap Go Meh menandai akhir dari perayaan Imlek tengah jadi bagian tradisi masyarakat Indonesia, di Surabaya, kota penuh toleransi bukan sebuah perayaan tapi wujud nyata kebersamaan etnis suku dan budaya,” kata Hermawan saat sambutan.
Ia berterima kasih karena Pemkot Surabaya turut merayakan Imlek dan Cap Go Meh bersama masyarakat Tionghoa.
“Imlek dan Cap Go Meh penting bagi masyarakat Tionghoa, melambangkan keberuntungan, kesejahteraan, dan awal yang baru,” tandasnya. (lta/ham/rid)