![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-21-at-20.39.51-170x110.jpeg)
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pelayanan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk anak penyandang disabilitas lebih diprioritaskan pemerintah.
“Tentu dalam hal ini kami akan terus mengawasinya karena mereka patut menjadi prioritas,” kata Diyah Puspitarini Anggota KPAI, dikutip dari Antara, Rabu (12/2/2025).
Diyah menjelaskan, pihaknya mengerahkan tim pendamping supaya anak penyandang disabilitas bisa merasakan manfaat CKG menjadi salah satu bentuk prioritas yang dimaksud KPAI.
Tim pendamping itu tidak hanya menyosialisasikan bagaimana anak penyandang disabilitas terdaftar sebagai peserta Program CKG di satuan layanan kesehatan, tapi KPAI meminta mereka juga bertugas untuk merekapitulasi riwayat penyakit, keluhan kesehatan, hingga resep obat untuk penindakan setelah kesehatannya diperiksa.
Menurut dia, hal tersebut butuh diprioritaskan sebagaimana temuan Tim KPAI yang mendapati mayoritas anak-anak penyandang disabilitas belum mendapatkan pelayanan yang benar-benar mereka butuhkan, terlebih yang berada di Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS).
“Harus ada penyediaan untuk anak disabilitas, treatment-nya kan beda, bayangkan ada mereka yang kesulitan berbicara, mendengar, kalau tidak didampingi atau ada tim pendamping khusus ya, bagaimana CKG bisa tepat sasaran setelahnya. Ya di sisi lain, jangan sampai nanti ada pihak atau kelompok yang mendiskriminasi mereka,” ucapnya.
Meski tidak menjelaskan secara rinci, Diyah juga mengingatkan lembaga terkait untuk segera menyelesaikan kepesertaan BPJS Kesehatan bagi penyandang disabilitas yang masih belum menjangkau seluruh kelompok tersebut yang berjumlah 8,5 persen dari total populasi.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menggelar pelaksanaan Program CKG perdana Senin (10/2/2025) untuk anak 0-6 tahun dan orang dewasa hingga masyarakat lanjut usia (lansia) di puskesmas seluruh Indonesia.
Setiap puskesmas melayani pengecekan kesehatan dengan kuota sebanyak 30 orang per hari.
Untuk Program CKG bagi anak-anak usia sekolah dan remaja direncanakan Kemenkes dimulai bulan Juli 2025.(ant/nis/ham/rid)