Selasa, 11 Februari 2025

DPR Minta Pembatasan Medsos untuk Anak-anak Didukung Kebijakan Komprehensif

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Ilustrasi media sosial. Foto: Pixabay

Netty Prasetiyani Anggota Komisi IX DPR RI mengatakan, rencana Pemerintah membatasi penggunaan media sosial (medsos) bagi anak-anak perlu didukung dengan kebijakan yang komprehensif, termasuk mempertimbangkan dampaknya terhadap kesehatan mental anak.

Menurutnya, perlindungan anak di ranah digital tidak cukup hanya dengan pembatasan. Tapi, juga harus mencakup regulasi yang lebih ketat terhadap platform digital dan keterlibatan aktif orang tua.

“Saya mendukung upaya Pemerintah melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial. Upaya ini harus diikuti dengan pengaturan terhadap game online yang banyak mengandung unsur adiktif dan tidak ramah anak,” ujarnya, hari ini, Senin (10/2/2025), di Jakarta.

Netty menegaskan edukasi kepada orang tua juga sangat diperlukan. Karena, orang tua bertanggung jawab mengawasi dan membimbing anak dalam penggunaan teknologi digital.

“Orang tua bertanggung jawab mengawasi dan membimbing anak dalam penggunaan teknologi digital. Oleh sebab itu, Pemerintah perlu menggencarkan sosialisasi dan edukasi agar orang tua tahu cara melindungi anak dari konten yang tidak pantas dan sadar akan bahayanya,” imbuhnya.

Kemudian, legislator dari Fraksi PKS itu meminta pemerintah bersikap tegas kepada platform digital untuk memperketat verifikasi usia pengguna.

Lebih lanjut, Netty juga menyorot dampak media sosial terhadap kesehatan mental anak, termasuk meningkatnya kasus kecemasan, depresi, serta gangguan tidur akibat paparan konten berlebihan dan cyberbullying.

Dia juga mendorong platform media sosial dan game online menyediakan fitur-fitur yang mendukung kesehatan mental anak, seperti pembatasan waktu penggunaan, konten edukatif, dan mekanisme pelaporan konten berbahaya.

“Banyak penelitian menunjukkan penggunaan media sosial yang tidak terkontrol berkontribusi terhadap penurunan kesehatan mental anak. Kami melihat kasus cyberbullying, kecanduan media sosial, hingga gangguan tidur akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Ini harus menjadi perhatian serius,” tegasnya.

Berikutnya, Netty menekankan pentingnya transparansi dari platform digital dalam menjaga keamanan anak di dunia maya.

“Jelas perlu transparansi. Platform harus melaporkan secara berkala langkah-langkah yang mereka ambil dalam menjaga keamanan anak di dunia digital, termasuk algoritma yang mereka gunakan untuk memfilter konten,” sebutnya.

Dengan kebijakan yang komprehensif, dia optimistis anak-anak Indonesia terlindung dari dampak negatif media sosial, baik secara fisik maupun mental. Sehingga, generasi penerus bisa tumbuh dan berkembang secara lebih sehat di era digital.

Sekadar informasi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) tengah merancang regulasi pembatasan akun medsos anak, sebagai bagian dari upaya perlindungan anak di ruang digital.

Meutya Hafid Menkomdigi menyatakan, Pemerintah tidak akan membatasi akses informasi atau medsos untuk anak-anak.

Nantinya, anak-anak tetap diperbolehkan mengakses media sosial, dengan pendampingan orang tua. (rid/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Selasa, 11 Februari 2025
32o
Kurs