Tim perundingan Israel akan bertolak ke Qatar pada, Sabtu (8/2/2025), untuk mulai membahas kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas.
Menurut media Israel, delegasi tersebut terdiri dari pejabat Shin Bet dan Mossad, yang mendapat perintah dari kepala Shin Bet Ronen Bar untuk menyelesaikan tahap satu perjanjian dan mulai membahas tahap kedua.
Israel berharap Hamas memberikan daftar sandera pada Jumat, sebelum jadwal pembebasan mereka pada Sabtu.
Pembicaraan mengenai pelaksanaan tahap kedua kesepakatan tersebut awalnya akan dimulai pada, Senin (3/2/2025) lalu, tepat hari ke-16 perjanjian gencatan senjata. Tapi pembicaraan itu ditunda.
Namun surat kabar Haaretz mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya dari rombongan Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel saat di Washington, mengindikasikan, pemimpin Zionis itu tidak akan melanjutkan tahap kedua kecuali Hamas disingkirkan.
Selain itu, sejumlah pejabat Israel, khawatir bahwa pernyataan terbaru oleh Donald Trump Presiden AS mengenai “mengambil alih” Gaza dan memaksa merelokasi mereka dapat mengacaukan perundingan.
Sejak 25 Januari, Trump berulangkali mengusulkan pemindahan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara Arab seperti Mesir dan Yordania. Ide tersebut ditolak mentah-mentah negara Arab dan para pemimpin Palestina. (ant/dra/bil/ipg)