![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2025/02/narko-170x110.jpg)
Rachmat Pambudy Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bertemu Kamala Shrin Lakhdir Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, mendiskusikan dampak kebijakan penghentian sementara bantuan luar negeri AS terhadap program pembangunan Indonesia.
Dia menyampaikan kekhawatiran terkait kebijakan penghentian sementara bantuan luar negeri tersebut yang dapat mempengaruhi program penting di Indonesia, penanganan HIV/AIDS, TBC, dan penyediaan peralatan medis.
“Kami berharap dapat memperoleh pemahaman lebih lanjut mengenai kebijakan ini dan dampaknya terhadap program yang sedang berjalan,” ucapnya di Gedung Bappenas, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Jumat (7/2/2025) yang dilansir Antara.
Kamala Shrin menerangkan bahwa penghentian sementara ini merupakan bagian dari proses evaluasi berdasarkan arahan eksekutif Donald Trump Presiden AS. Proses tinjauan ini untuk memastikan semua program bantuan luar negeri selaras dengan prioritas kebijakan luar negeri AS.
Selama masa penghentian sementara ini, hanya bantuan darurat tertentu yang dikecualikan, seperti penyediaan obat-obatan HIV/AIDS.
“Kedutaan Besar Amerika Serikat tetap menjalankan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mendukung logistik dan sistem pengiriman pengobatan,” kata Kamala.
Selama ini, Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas disebut telah menjalin kerja sama dengan Pemerintah AS untuk mendukung agenda pembangunan, salah satunya melalui program Millennium Challenge Corporation (MCC).
Program MCC yang berfokus pada penguatan infrastruktur dan pengembangan kapasitas ekonomi tak termasuk dalam kebijakan penghentian sementara bantuan luar negeri, termasuk inisiatif Compact-II yang saat ini sedang disiapkan bersama Kementerian PPN/Bappenas akan tetap berjalan tanpa gangguan.
“Hal ini mencerminkan pentingnya hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Indonesia dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi kedua negara,” ungkap Rachmat.
Menteri PPN menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus menjaga dan memperkuat hubungan kerja sama pembangunan yang telah terjalin dengan AS.
“Kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Amerika Serikat adalah hubungan bersejarah yang telah memberikan manfaat nyata bagi kedua negara. Indonesia berkomitmen untuk memastikan kemitraan ini tetap kokoh dan produktif, sekaligus terus mendukung visi bersama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya. (ant/dra/bil/ipg)