Jumat, 7 Februari 2025

Netanyahu Sebut Tentara AS Tak Diperlukan di Jalur Gaza

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Donald Trump bersama Benjamin Netanyahu pada September 2020 setelah meneken perjanjian Abraham, yang menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Timur Tengah. Foto: Reuters

Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel pada, Kamis (6/2/2025), mengatakan bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) tidak diperlukan di Jalur Gaza.

“Tidak!” kata Netanyahu kepada wartawan di Kongres AS, saat ditanya apakah menurutnya pasukan AS dibutuhkan di Gaza untuk mewujudkan rencana damai Presiden Donald Trump.

Dilansir kantor berita Anadolu, Netanyahu menghadiri Kongres untuk berbicara dengan para anggota parlemen sebagai bagian dari kunjungannya ke Washington, DC.

Menurut pemimpin Zionis itu, pembahasan dengan pimpinan Senat lebih pada penekanan dukungan tanpa syarat untuk dirinya dan Israel.

Netanyahu “memperjelas posisi Israel, dan mengatakan bahwa Iran harus dicegah memperoleh senjata nuklir dan bahwa Hamas harus disingkirkan di Gaza.”

Pada akhir Januari, Senat memblokir rancangan undang-undang yang dipimpin Partai Republik untuk memberikan sanksi kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) sebagai protes atas surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Yoav Gallant mantan Menteri Pertahanannya, atas genosida Israel di Gaza.

Secara terpisah, Netanyahu bertemu dengan Senator Lindsey Graham dan Richard Blumenthal. Ia kemudian bertemu dengan Tom Cotton Ketua Komite Intelijen Senat, dan John Fetterman Senator Demokrat.

Di sisi lain, Donald Trump Presiden pada Kamis kemarin juga menegaskan kembali rencananya untuk “mengambil alih” Gaza, namun mengatakan tidak akan ada tentara AS yang dibutuhkan. Usulan tersebut telah dikecam secara luas oleh para pemimpin dunia.

“Jalur Gaza akan diserahkan kepada Amerika Serikat oleh Israel setelah pertempuran berakhir. Warga Palestina, seperti Chuck Schumer, sudah akan dimukimkan kembali di komunitas yang jauh lebih aman dan lebih indah, dengan rumah baru dan modern, di wilayah tersebut,” katanya di Truth Social.

Ia mengklaim bahwa warga Palestina akan memiliki “kesempatan untuk bahagia, aman, dan bebas” karena skema relokasi yang ia usulkan, warga Palestina mengungsi ke Mesir dan Yordania.

“AS, yang bekerja sama dengan tim-tim pengembang hebat dari seluruh dunia, akan perlahan-lahan dan hati-hati memulai pembangunan yang kelak akan menjadi salah satu pembangunan terbesar dan paling spektakuler di dunia. Tidak diperlukan tentara AS! Stabilitas di kawasan itu akan terwujud!!!” katanya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 7 Februari 2025
33o
Kurs