Jumat, 7 Februari 2025

Ketua IMI Surabaya: Minim Sosialisasi dan Infrastruktur Penyebab Motor Listrik Masih Kurang Diminati

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Konvoi motor listrik terbanyak di Surabaya yang digelar PLN UID Jatim memecahkan rekor MURI, Jumat (25/10/2024). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Rinto Ari Rakhmanto Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Surabaya, menilai industri motor listrik di Indonesia saat ini masih mengalami tantangan besar, khususnya terkait minat konsumen yang masih rendah.

Menurutnya, meski motor listrik dinilai sebagai masa depan transportasi yang lebih ramah lingkungan, pada kenyataannya, permintaan terhadap motor listrik di pasar lokal belum menunjukkan peningkatan signifikan.

“Motor listrik maupun mobil listrik itu kan ke depan ada sesuatu yang baik untuk kita semua. Namun kalau kita lihat sampai sekarang memang minat dari masyarakat Indonesia masih terlalu rendah. Kalau kita lihat dari beberapa survei, itu masih di bawah 25 persen,” kata Rinto kepada Radio Suara Surabaya, Jumat (31/1/2025).

Rinto menjelaskan, ada beberapa faktor yang memengaruhi rendahnya minat konsumen terhadap motor listrik, salah satunya adalah masalah infrastruktur dan kurangnya sosialisasi yang masif dari pemerintah maupun produsen.

“Infrastruktur kita itu, apakah untuk motor listrik yang diproduksi sekarang itu memang benar-benar sudah sesuai. Mungkin sosialisasi yang dilakukan juga belum terlalu masif tentang bagaimana penggunaan motor listrik tersebut,” lanjutnya.

Dia menambahkan, meski pemerintah sudah memberikan subsidi untuk menunjang ekosistem kendaraan listrik, masih banyak konsumen yang belum yakin dengan kemampuan motor listrik untuk menggantikan motor konvensional.

Demikian terkait kecepatan dan fitur, Rinto berpendapat bahwa banyak orang masih membandingkan motor listrik dengan sepeda listrik.

“Beberapa kali kemarin kan sudah ada jualan dengan subsidi. Namun hal yang lebih penting sebenarnya juga tentang meyakinkan ke pengguna bahwa motor listrik yang diproduksi sekarang ini memang sudah benar-benar bisa menggantikan dari konvensional,” ujar Rinto.

Karenanya, Rinto menekankan pentingnya inovasi seperti yang sudah mulai muncul untuk menggenjot kepercayaan masyarakat beralih ke motor listrik. Dia mencontohkan penggantian baterai motor listrik yang mempermudah pengguna.

“Sudah ada satu brand motor listrik yang ketika ke tempat tertentu, dia tinggal menukar baterai yang ada di motor dengan baterai yang baru. Nah, itu kan sudah satu terobosan yang sebenarnya bisa dikembangkan,” katanya.

Prabowo Subianto Presiden, hari ini, Kamis (6/2/2025), melakukan pertemuan dengan Rosan Roeslani Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), di Istana Merdeka, Jakarta.

Pertemuan itu spesifik membahas strategi pemerintah untuk memperkuat investasi serta mengembangkan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Ke depan, Rosan menegaskan pemerintah tidak hanya fokus mendatangkan investasi dari luar negeri.

Menurutnya, pemerintah juga mengkaji kemungkinan pengembangan kendaraan listrik nasional walau sampai sekarang produksi mobil nasional masih sangat terbatas.

“Produksi mobil kita kan sekitar 1,2 juta per tahun, dan berkembang, dan diharapkan di tahun 2030 tadi disampaikan sampai 2,5 juta. Intinya, kita harus bisa berperan lebih besar dari itu. Kita kan sudah ada Maung, ini mungkin ada pengembangan berikutnya, nanti kita akan bicara, akan kerjakan lebih lanjut lagi,” tegasnya.

Rosan menambahkan, pemerintah berupaya mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik nasional, dan menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok global. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 7 Februari 2025
25o
Kurs