Jumat, 31 Januari 2025

Hikmahanto Juwana: Gencatan Senjata Hanya Siasat Israel Muluskan Genosida dan Kuasai Gaza Secara Halus

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hikmahanto Juwana Guru Besar UI. Foto: tangkapan layar

Hikmahanto Juwana Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) meminta pemerintah mengkritisi pelaksanaan gencatan senjata antara Palestina-Israel.

Sebab, gencatan senjata ini menjadi modus Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) untuk mengusir secara halus warga Gaza dari tanah airnya dan memuluskan langkah Israel untuk menguasai Palestina secara keseluruhan.

Hal itu disampaikan Hikmahanto Juwana dalam diskusi daring bertajuk ‘Gencatan Senjata, Pembebasan Sandera dan Apa Tantangannya?, Kamis (30/1/2025).

“Saya ingin menegaskan, bahwa konflik Palestina ini sebenarnya adalah konflik terkait dengan masalah tanah. Karena tanah yang seharusnya punyanya rakyat Palestina ini, diokupasi dan diduduki oleh Israel,” kata Hikmahanto.

Menurut dia, gencatan senjata ini justru akan dimanfaatkan Israel untuk memuluskan langkah Israel untuk melakukan genosida terhadap etnis Palestina, dan menguasai Gaza secara halus.

Apalagi ada upaya Donald Trump Presiden AS untuk merelokasi sebagian pengungsi Gaza ke luar wilayah Palestina, ke Indonesia, Yordania dan Mesir selama rekonstruksi pasca perang berlangsung.

“Kenapa saya katakan setuju untuk dikritisi, karena ada yang mendasarinya. Tim mediatornya dari Qatar Mesir, dan Amerika Serikat. Sementara Amerika sendiri, terpecah dua kubu, yakni kubunya Joe Biden dan Donald Trump,” katanya.

Kata Hikmahanto, kubu Donald Trump yang dimotori Partai Republik, selama ini lebih menyukai perang daripada perdamaian. Sehingga agak janggal apabila AS meminta Israel untuk menyetujui gencatan senjata.

Padahal Benyamin Netanyahu Perdana Menteri (PM) Israel diketahui menolak gencatan senjata. Ia menduga ada kesepakatan terselubung antara Donald Trump dan Netanyahu soal Gaza dan Palestina.

“Ketika semua sandera Israel sudah dibebaskan, maka semua petinggi dan pengikut Hamas harus dihabisi, serta Gaza harus dikuasai Israel dengan merelokasi rakyat Palestina,” katanya.

Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani ini justru curiga gencatan senjata menjadi alasan terbaru untuk masuk kembali ke Gaza, karena Israel terbukti gagal memerangi Hamas.

“Sekarang ini sudah kelihatan namanya pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Israel, ada saja rakyat Palestina yang dibunuh tiap hari. Saya kira ini adalah taktik agar Israel tetap bisa masuk Gaza,” ujarnya.

Hikmahanto berharap agar situasi gencatan senjata ini dapat dimanfaatkan Prabowo Subianto Presiden untuk memainkan peran Indonesia secara maksimal mendukung kemerdekaan Palestina.

“Inilah kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan hal terdepan. Pertama, kehadiran pasukan kesehatan kita ditambah. Kedua mendapatkan mandat dari PBB untuk peacekeeping. Ketiga mengajak negara lain masuk dan membantu rekonstruksi Gaza. Kempat, mendorong Palestina segera merdeka melalui two state solution,” tegasnya.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
25o
Kurs