Insiden tenggelamnya belasan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terjadi ketika mereka mengikuti outing class di sana.
Ruby Hartoyo Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto bercerita, sebanyak 257 siswa yang didampingi 16 guru menjalani outing class pada 27-28 Januari 2025.
“Jadi yang berangkat adalah siswa kelas VII dan VIII. Kegiatan di Gunungkidul merupakan outing class, memanfaatkan waktu libur untuk belajar batik di Yogyakarta,” cerita Ruby ketika on air di Radio Suara Surabaya, Selasa (28/1/2025) siang.
Selain belajar batik, rombongan ini juga ke Gunungkidul dan berencana ke Malioboro. Ruby menjelaskan jika seharusnya rombongan kembali ke Mojokerto pada Selasa malam ini.
BACA JUGA: Siswa SMPN 7 Mojokerto Tenggelam di Gunungkidul: 3 Meninggal dan 1 dalam Proses Pencarian
Namun, nasib malang tak dapat dihindari. Sebanyak 13 siswa dilaporkan hanyut terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul pada Selasa pagi.
Dari belasan siswa itu, tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia, dan satu lainnya masih dalam proses pencarian. Sementara sembilan siswa lainnya berhasil diselamatkan.
“Saat ini rombongan sudah dalam perjalanan menuju Mojokerto. Ketiga jenazah juga akan diberangkatkan bersama-sama,” terang Ruby.
Ruby menambahkan, ia bersama kepala sekolah dan sejumlah guru SMPN 7 Mojokerto, masih berada di Gunungkidul untuk mencari satu siswa yang masih hilang.
“Kepala sekolah dan beberapa guru masih di lokasi untuk mencari satu siswa yang belum ditemukan,” terangnya. (saf/faz)