Sebanyak 262 peserta dari seluruh Jawa Timur mengikuti seleksi Petugas Haji Daerah (PHD) 2025 di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Embarkasi Surabaya.
Para peserta memperebutkan kuota PHD sejumlah 237 orang yang akan ditempatkan dalam layanan umum, bimbingan ibadah, dan layanan Kesehatan. Tahapan tes dimulai dengan Computer Assisted Test (CAT) dan dilanjutkan dengan wawancara.
Muchlis Muhammad Hanafi Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) yang membuka kegiatan seleksi tersebut, mengingatkan para calon petugas soal tantangan besar yang akan dihadapi.
Meskipun biaya untuk pergi ke Tanah Suci sudah resmi diturunkan, dia mengatakan kalau Kemenag tetap menekankan standar pelayanan haji yang ramah lansia dan difabel harus meningkat.
“Melayani jemaah, terutama yang lansia dan difabel, memerlukan jiwa melayani yang tulus dan kompetensi tinggi. Medannya cukup berat, karena meskipun biaya haji sudah ditetapkan dan harganya turun, standar pelayanan harus tetap meningkat,” kata Muchlis dalam keterangannya, Jumat (24/1/2025).
Muchlis juga menyoroti upaya pemerintah dalam menjaga kualitas pelayanan meskipun menghadapi keterbatasan. Terutama dalam memberikan akomodasi, harus penuh dengan pertimbangan dan tidak memberatkan jemaah haji.
“Hotel yang dipilih, misalnya, harus sesuai dengan anggaran yang ada. Jaraknya tidak lebih dari 4,5 kilometer dari Masjidil Haram. Namun, untuk jemaah lansia dan difabel, jarak tersebut tetap menjadi tantangan besar. Di sinilah pentingnya kesigapan petugas dalam mendampingi mereka,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama Akhmad Sruji Bahtiar Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur (Kemenag Jatim) menyatakan bahwa pendaftaran petugas haji dilakukan tanpa pungutan biaya dan penyelenggaraannya bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Dirinya berharap seleksi petugas haji tahun ini ini mampu menghasilkan petugas yang kompeten dalam melayani jemaah haji dan memastikan kenyamanan dalam beribadah.
“Tujuan seleksi ini adalah untuk mendapatkan petugas haji daerah yang mampu memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji dengan sebaik-baiknya karena mereka bukan hanya pendamping, tetapi juga mitra strategis dalam memastikan kenyamanan dan kelancaran jemaah selama beribadah di Tanah Suci,” ungkapnya.(wld/bil/ipg)