Jumat, 24 Januari 2025

Kapolrestabes Surabaya Tak Ingin Pengungkapan Curanmor Hanya di Level Pelaku, Penadah Juga Diburu

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kombes Luthfie Sulistiawan Kapolrestabes Surabaya (tengah) saat jumpa pers kasus curanmor sejak Desember-Januari 2025, Kamis (16/1/2025). Foto: Istimewa

Kombes Pol Luthfie Sulistiawan Kapolrestabes Surabaya mengaku tak ingin pengungkapan pencurian motor (curanmor) hanya sampai pada penangkapan pelaku. Kapolrestabes menegaskan, pengungkapan harus sampai level memburu penadahnya.

Sebelumnya, Polrestabes Surabaya pada pekan lalu, telah meringkus sebanyak 32 pelaku pencurian motor (curanmor) yang beraksi di 62 tempat kejadian perkara (TKP) wilayah Kota Surabaya. Dari 32 pelaku itu, sembilan di antaranya adalah residivis kasus yang sama.

Total ada 14 unit sepeda motor yang diamankan sebagai barang bukti dari berbagai operandi para tersangka. Contohnya pelaku mencari motor yang tidak terkunci stangnya lalu distut menuju ke bengkel yang sudah ditentukan. Sejumlah bengkel yang pernah dihampiri pelaku curanmor itu kemudian juga ikut diperiksa.

Karenanya, Kapolrestabes ingin dari 32 pelaku itu supaya diperiksa kembali rekam jejaknya, untuk mengetahui pola operandinya selama ini.

“Saya tidak ingin hanya berhenti pada mereka saja, tapi kami ingin tahu jaringan mereka ada dimana. Setelah ini (mencuri) biasa dijual di mana? Penadahan dimana? Modusnya seperti apa? itu supaya kami bisa tahu dan melakukan pemotongan jalur,” jelas Kapolrestabes kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (23/1/2025).

Kombes Luthfie menambahkan, selain memburu penadah, pihaknya juga telah melaksanakan razia di Jembatan Suramadu semalam, mulai pukul 00.00-04.30 WIB. Penyisiran dilakukan mulai Kedung Cowek.

“Dan dari beberapa kendaraan yang kita periksa, ada dua kendaraan yang tidak ada surat sama sekali, lalu kita bawa ke Polsek Tambaksari dan kita lakukan pemeriksaan dengan kendaraannya. Kalau tidak bisa membuktikan ya kita dalami, apakah ini hasil curian. Sekarang masih diperiksa,” ucapnya.

Razia, kata dia, tidak hanya dilakukan pada malam hari, namun juga jam-jam rawan dengan pola-pola lain. “Kalau (razia) sore pasti akan mengganggu ya, pola lain kita lakukan dengan tim intelijen yang bergerak pada sore hari,” ujarnya.

Dia memastikan tindakan keras dengan skala terukur akan dilakukan. Terutama jika para pelaku membawa senjata tajam dan sebagainya yang membahayakan keselamatan masyarakat maupun petugas.

“Mudah-mudahan para pelaku curanmor juga mendengarkan ini, saya katakan sekali lagi ‘Saudara berhenti atau saya pasti akan tangkap saudara!‘. Karena kekuatan besar kami kerahkan untuk membasmi maling-maling motor itu,” tegas Kapolrestabes waktu mengudara.

Selain itu, Kombes Luthfie mengaku telah mengumpulkan para Kapolsek jajaran dan Bhabinkamtibmas untuk mulai berkoordinasi dengan tokoh-tokoh di lingkungan, untuk membahas keamanan.

“Apalah nanti portalisasi, penguatan sistem keamanan, poskamlingnya, tentu masing-masing titik akan berbeda. Dan dalam 2-3 hari ini akan saya kumpulkan lagi, untuk mendapatkan laporan apa, langkah-langkah giat itu yang dilakukan untuk meminimalisir curanmor,” ungkapnya.

Dia berharap, portalisasi itu bisa dilakukan supaya di setiap kampung/lingkungan sehingga hanya ada satu akses utama. Karena CCTV menurutnya hanya membantu saat dilakukan pengungkapan.

“Nyatanya kita bisa melihat bahwa, toh ada CCTV, maling motor itu juga tetap saja berhasil di situ. Tapi paling tidak memang berguna untuk pengungkapan nantinya dan pembuktian pada saat persidangan,” ungkapnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 24 Januari 2025
26o
Kurs