Rully Nova analis Bank Woori Saudara mengatakan, kekhawatiran yang mereda terhadap kebijakan tarif dari Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS) menguatkan nilai tukar (kurs) rupiah dan mayoritas mata uang regional Asia lainnya.
“Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat di kisaran Rp16.300-Rp16.350 dipengaruhi penguatan mayoritas mata uang regional Asia setelah kekhawatiran mengenai tarif mereda,” ucapnya dilansir dari Antara pada Rabu (22/1/2025).
Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari ini menguat 33 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.310 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.343 per dolar AS.
Kemudian, mayoritas mata uang juga menguat seperti bath 0,48 persen, ringgit 0,36 persen, won 0,31 persen. Selain itu, indeks dolar AS pada hari ini melemah menjadi 108, 06 dan obligasi AS turun di 4,58 persen
Untuk faktor domestik, sentimen akan datang dari aturan terkait devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) yang akan dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
Aturan baru DHE SDA tersebut bakal mewajibkan eksportir menempatkan sebesar 100 persen DHE SDA di Indonesia minimal selama satu tahun.
“Pengaruh aturan DHE SDA tidak akan besar mengingat volatilitas rupiah lebih banyak dipengaruhi oleh global,” kata Rully. (ant/saf/ipg)