Selasa, 21 Januari 2025

Pengamat Harap Berdirinya BP Haji Jadi Solusi Masalah Perhajian, Kemenag Bisa Tangani Urusan Lebih Luas

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Foto: kemenag.go.id

Ade Marfuddin Pengamat Pelayanan Haji dan Umroh berharap, dibentuknya Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) pada pemerintahan Prabowo Subianto ini, bisa semakin baik dalam pengelolaanya.

“Harapannya, dengan badan ini akan menghasilkan tata kelola yang lebih baik dari hulu sampai hilirnya, asal paham betul perhajian dan kondisi Arab Saudi. Jangan sampai perpindahan ini memperburuk,” katanya saaat mengudara dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, pada Selasa (21/1/2025).

Ade mengatakan, terbentuknya lembaga haji ini harus dimaksimalkan sebaik mungkin dalam memberikan pelayanan kepada jemaah, karena banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam perhajian.

Tetapi, sebagai lembaga yang baru berdiri, ia mengingatkan pentingnya membuka diri untuk mendapat arahan dari Kementerian Agama (Kemenag).

“Saya kira menjadi anak yang baru lahir perlu momongan, perlu orang tua yang bijak untuk memberi arahan haji, jangan eksklusif,” ujarnya.

Berdirinya BP Haji, kata dia, jangan tiba-tiba langsung mengambil alih kepengelolaan, tetapi harus adaptif dengan melihat kondisi terlebih dahulu.

Hal tersebut penting, kata dia, karena pengelolaan haji sejauh ini menurutnya masih belum sepenuhnya sempurna, sehingga perlu komunikasi antar keduanya.

Dengan transisi seperti itu, ia berharap segala permasalahan terkait pelayanan haji di tahun-tahun sebelumnya bisa diperbaiki, karena masih banyak yang menjadi pekerjaan rumah, seperti kasus rumah overcapacity, jemaah kelaparan, hingga masih tingginya harga pesawat atau akomodasi yang ditawarkan.

“Jadi, ini harusnya diperjuangkan. Haji ini kan jasa, jadi harus ada kepuasan dengan pelayanan,” tuturnya.

Jika upaya tersebut bisa dijalankan dengan baik oleh BP Haji sebagai lembaga sendiri, maka Kemenag akan bisa memaksimalkan tugasnya sebagai menteri agama lebih bagus lagi.

“Kemenang juga mengayomi umat beragama lain, jadi haji perlu ada yang mengurusi khusus biar fokus, sama seperti zakat, wakaf,” katanya.

Ia optimistis, haji yang ramah dan murah bagi jemaah akan bisa diwujudkan jika lembaga khusus pelayanan haji tersebut bisa dikelola denganbaik.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengingatkan bahwa selain akomodasi, penting juga untuk memperhatikan ilmu dan pengetahuan jemaah tentang kehajian.

“jadi hangan hanya fasilitas, akomodasi penting, tapi yang juga penting adalah pembinaan, jadi orang harus cerdas, ilmunya cukup sebelum berangkat,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Selasa, 21 Januari 2025
28o
Kurs