Senin, 20 Januari 2025

Ramai Kasus Keracunan MBG di Daerah, Dosen Gizi Ingatkan Bahaya Kontaminasi Bakteri

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Salah satu siswa SD Taquma, Wonocolo, Surabaya saat mengambil tumpukan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (13/1/2025). Foto: Arvin Fayruz Mg suarasurabaya.net

Beberapa waktu lalu di media sosial ramai kasus keracunan yang dialami oleh puluhan siswa di daerah, setelah memakan jatah Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rizki Nurmalya Kardina Dosen sekaligus Kepala Program Studi (Kaprodi) Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menjelaskan, keracunan makanan bisa saja terjadi karena adanya racun alami yang terkandung dalam makanan.

“Keracunan makanan dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti, kontaminasi bakteri, adanya bahan kimia berbahaya, atau kontaminasi makanan akibat sanitasi yang buruk,” terang Rizki pada Senin (20/1/2025).

Kontaminasi bakteri, lanjut Rizki, biasanya disebabkan adanya kandungan Salmonella, E. coli, atau Listeria. Selain itu, beberapa bahan makanan, tanpa disadari terkontaminasi kimia berbahaya seperti pestisida atau zat tambahan yang tidak aman.

Selain itu, kata Rizki, pengolahan makanan dengan cara yang tidak tepat atau dengan air yang secara tidak sadar tercemar, juga dapat mengakibatkan makanan terkontaminasi racun.

Rizki mengatakan, agar kejadian keracunan pada anak-anak tidak terulang, perlu dilakukan beberapa hal seperti, memastikan kebersihan dari makanan, dengan mulai mencuci bahan makanan, tangan, alat masak, dan tempat penyimpanan.

“Pengelolaan makanan dengan menggunakan suhu yang tepat untuk membunuh bakteri juga perlu dilakukan, sebagai salah satu cara menghindari keracunan,” ungkapnya.

Rizki kemudian menerangkan, upaya pertama yang bisa dilakukan jika terjadi keracunan adalah dengan mengonsumsi air putih.

Sementara air kelapa dan susu, lanjut Rizki, juga bisa digunakan untuk mengatasi keracunan jenis tertentu karena mereka memiliki fungsi mengencerkan racun.

“Namun, perlu diperhatikan bahwa kedua jenis minuman itu tidak selalu bekerja dengan baik dalam menawar racun. Langkah paling benar ketika mengalami keracunan adalah dengan minum air putih dan segera menuju fasilitas kesehatan terdekat,” tandasnya. (kir/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 20 Januari 2025
24o
Kurs