Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition, mengungkapkan bahwa kopi tanpa gula atau pemanis dapat mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer dan parkinson.
Dikutip dari Antara, Senin (20/1/2025), penelitian tersebut meneliti data yang diperoleh dari UK Biobank, melibatkan lebih dari 200.000 peserta berusia 40 hingga 69 tahun.
Para peneliti mengkategorikan konsumsi kopi ke dalam empat kelompok, yaitu kopi tanpa pemanis, kopi dengan pemanis gula, kopi dengan pemanis buatan, dan mereka yang tidak minum kopi.
Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa peserta yang minum kopi tanpa pemanis memiliki risiko 29-30 persen lebih rendah terkena alzheimer, demensia terkait, dan penyakit parkinson, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Selain itu, orang-orang ini juga memiliki risiko 43 persen lebih rendah untuk meninggal akibat kondisi-kondisi tersebut.
Penyakit neurodegeneratif adalah penyakit progresif yang berdampak pada daya ingat, pemikiran kritis, tugas sehari-hari, dan pada akhirnya menyebabkan kematian.
Jadi, tingkat kematian dari penyakit-penyakit ini juga sedikit menurun. Namun, mengonsumsi kopi manis tidak menunjukkan manfaat perlindungan yang sama.
Selain itu, kopi tanpa kafein juga menunjukkan tindakan perlindungan, mengurangi risiko penyakit alzheimer dan parkinson hingga 34-37 persen, dan menurunkan risiko kematian hingga 47 persen.
Gula menjadi salah satu tanda bahaya yang bisa menyebabkan masalah kesehatan dan para ahli kesehatan juga memperingatkan agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
Menambahkan gula pada kopi dapat membuatnya menjadi manis dan lezat, namun tidak memiliki manfaat kesehatan yang nyata. Sebaliknya, dengan memilih mengonsumsi kopi tanpa pemanis, seseorang dapat menjaga kesehatan otak. Setiap pilihan makanan penting dalam jangka panjang. (ant/nis/bil/ham)