Senin, 20 Januari 2025

Problem Sampah Sisa MBG, Aktivis: Upayakan Habiskan Makanan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Siswa SD Taquma percontohan program MBG di Surabaya saat berdoa sebelum memulai makan, Senin (13/1/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Problem sampah sisa Makan Bergizi Gratis (MBG), menjadi perhatian baru masyarakat. Agar tidak menjadi sampah makanan (food waste), sampah sisa MBG diharapkan bisa dikelola menjadi hal bermanfaat lain.

Hal itu juga menjadi perhatian khusus oleh Hanie Ismail aktivis sekaligus co-founder Nol Sampah.

Dari hasil survei Komunitas Nol Sampah pada program MBG yang berjalan di salah satu sekolah, dari 3.000 siswa yang menerima MBG, menyisakan sampah makanan sekitar 40 sampai 50 kg.

“Itu per hari. Bayangkan kalau program MBG ini berjalan beberapa hari dengan sisa sampah sebegitu banyak tiap harinya?” terang Hanie, Minggu (19/1/2025).

Menurut Hanie, ini akan menjadi tambahan untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya apabila sampah yang dihasilkan dari MBG itu kian bertambah.

Karena, lanjut Hanie, saat ini ada sekitar 1.600 ton sampah yang masuk ke TPA Benowo tiap harinya. Yang mana 55 persen dari sampah itu merupakan sisa makanan.

“Sebenarnya, yang paling utama dari upaya pengolahan sisa makanan adalah mengurangi sisa makanan itu sendiri. Anak-anak harus bisa membantu mengurangi sampah sisa makanan dengan menghabiskan makanan mereka,” ungkapnya.

Meski begitu, lanjut Hanie, saat ini sampah sisa makanan menjadi permasalahan nyata yang tengah dihadapi. Menurutnya, menangani sampah bisa dilakukan dengan cara kerja sama.

“Pemkot Surabaya kan punya TPS 3R, sampah sisa makanan itu bisa masuk ke sana. Kami juga sempat memberi masukan, mengenai pengelolaan sampah sisa makanan yang dilakukan oleh sekolah masing-masing, yang sekaligus mengajak siswa untuk terlibat di dalamnya,” jelasnya.

Selain sampah sisa makanan, kata Hanie, sampah yang dihasilkan oleh dapur MBG juga harus diperhatikan seperti, sayur sisa atau bahan baku yang tidak bisa dipakai karena tidak memenuhi standar.

Menurutnya, Pemkot Surabaya harus cermat akan hal ini dengan melakukan sosialisasi soal bijak dalam mengelola sampah.

“Karena kita tidak mau dengan adanya program MBG ini, sampah di Surabaya jadi semakin meningkat,” tandasnya. (kir/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 20 Januari 2025
25o
Kurs