Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim) memiliki komitmen terus meningkatkan skill pelaku usaha di Jatim, termasuk bagi enterpreneur penyandang disabilitas yang saat ini sudah mulai berkembang.
Agar usaha mereka kian berkembang, maka Kadin Jatim bersama artO Community menggelar Workshop Videografi dan Fotografi untuk pemasaran produk di media daring atau online di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Sabtu (18/1/2025).
Kegiatan diikuti oleh sekitar 65 orang penyandang disabilitas dari seluruh wilayah Jatim diantaranya dari Malang, Banyuwangi, Pasuruan dan Bangkalan Madura.
Adik Dwi Putranto Ketua Umum Kadin Jatim mengatakan, penyandang disabilitas atau inklusi ini memiliki kesempatan yang sama dalam mengembangkan keahlian dan usaha mereka menjadi lebih maju.
Menurutnya saat ini pemahaman penyandang disabilitas juga sudah semakin berkembang. Mereka berkeinginan untuk bersama-sama berkontribusi untuk peningkatan ekonomi nasional, khususnya Jawa Timur. Berbagai produk, mereka hasilkan dalam skala usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Kami berfikir bahwa teman-teman penyandang disabilitas atau inklusi ini memiliki kesempatan dan peluang yang sama dengan kita, tinggal bagaimana kita mengartikulasikan kelebihan dan keterbatasannya. Oleh karena itu, peluang harus kita buka untuk teman-teman inklusi ini, salah satunya melalui pelatihan terkait dengan videografi,” kata Adik Dwi Putranto, Surabaya, Sabtu (18/1/2025).
Melalui pelatihan ini, Adik berharap bisa membantu penyandang disabilitas yang telah mempunyai usaha untuk bisa memasarkan produk mereka dengan mudah di platform media sosial.
“Target kami mereka bisa memasarkan produknya di media sosial, di tik tok, di IG atau Facebook. Ini adalah gelombang pertama yang nantinya akan ada gelombang-gelombang berikutnya,” tuturnya
Pelatihan tidak akan berhenti pada digitalisasi saja tetapi nantinya juga bisa dilanjutkan dengan pendampingan dan kurasi produk. Kurasi produk penting dilakukan untuk melihat apakah produk yang dihasilkan sudah layak di pasar ekspor, pasar moderen atau masih di level pasar tradisional.
“Kami akan lebih banyak mengedukasi dan saya senang sekali melihat kolaborasi antar pelaku usaha penyandang disabilitas ini sangat kuat. Ada yang mendesain, ada yang membatik, juga ada yang menjahit. Mereka berkolaborasi menghasilkan produk sangat bagus,” kata Adik.
Dewi Mustika Founder artO Community mengatakan bahwa workshop videografi sangat penting. Menurutnya videografi merupakan awal bagi pengusaha disabilitas untuk naik level karena saat ini sudah dunianya media online.
“Apalagi pesan yang disampaikan lewat video lebih mudah dicerna daripada lewat tulisan. Ide ini kemudian ditangkap oleh Ketum Kadin Jatim bapak Adik Dwi Purwanto sebagai terobosan dan akan menjadi pilot project untuk kawan-kawan disabilitas naik level,” kata Dewi.
Selain itu, menurutnya hal ini menandakan Kadin Jatim sebagai tempat yang ramah disabilitas. Kadin menyediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas untuk bisa berkegiatan di kantor Kadin Jatim.
“Harapan kami kolaborasi ini akan berkelanjutan membuat pengusaha penyandang disabilitas melek teknologi, media online dan media sosial,” ujarnya.
Kesempatan yang sama, Muchammad Arif Ardiansyah Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Dinas Sosial Provinsi Jatim, mengatakan bahwa semangat dan daya kembang pelaku usaha penyandang disabilitas saat ini sangat tinggi. Mereka pantang menyerah dan kondisi ini patut diapresiasi.
“Ini adalah praktik baik dan akan menjadi pilot projek khusus untuk teman disabilitas dalam rangka meningkatkan level kapasitas mereka. Tentunya ini menjadi pelajaran bagi kita, bahwa disabilitas Jatim tidak mau menggunakan paradigma lama program charity atau program sosial perusahaan. Mereka ingin berkontribusi dalam ekonomi Jatim,” ujar Muchammad Arif Ardiansyah.
Hal ini sesuai dengan arahan Prabowo Presiden dan Gibran Rakabuming Raka Wakil Presiden yang menekankan peningkatan kualitas dan kontribusi disabilitas dalam kehidupan dan bernegara.
“Mudah-mudahan melalui kegiatan yang sangat baik ini teman-teman bisa semakin naik level, semakin berkompeten dan bisa menjadi tulang punggung keluarga,” pungkasnya. (vin/bil/iss)