Minggu, 19 Januari 2025

Ratusan Anak-Anak Sosialisasikan Gerakan Habiskan Makanan di Taman Bungkul Surabaya

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Anak-anak menandatangani deklarasi "Gerakan Makan Dihabiskan untuk Selamatkan Bumi", di CFD Taman Bungkul Surabaya, Minggu (19/1/2025). Foto: Istimewa

Dalam rangka memperingati Zero Waste Month Internastional, Komunitas Nol Sampah mengajak kurang lebih 100-an anak sekolah untuk ikut mensosialisasikan gerakan habiskan makanan, di Taman Bungkul Surabaya, Minggu (19/1/2025).

Anak-anak yang berpartisipasi, mendatangi sejumlah pengunjung Taman Bungkul Surabaya yang sedang makan, dan meminta mereka untuk menghabiskan makanannya.

Acara bertajuk “Gerakan Makan Dihabiskan untuk Selamatkan Bumi” ini, kata Hanie Ismail co-Founder Nol Sampah, diambil dari tagline perayaan Zero Waste Month yakni, “Zero Waste No More”.

“Jadi gerakan ini sebenarnya nggak hanya diadakan di Surabaya saja, tapi juga se-Asia Pasifik dan belahan dunia lain. Karena di bulan Januari diperingati sebagai Zero Waste Month International,” terangnya, Minggu (19/1/2025).

Anak-anak mensosialisasikan “Gerakan Makan Dihabiskan untuk Selamatkan Bumi” untuk mengurangi sisa sampah makanan, di CFD Taman Bungkul Surabaya, Minggu (19/1/2025). Foto: istimewa

Menurut Hanie, sampah organik semakin meningkat tiap harinya. Apalagi jika masyarakat tidak turut andil dengan mengurangi sisa makanan.

Di Surabaya misalnya, menurutnya setiap hari ada sekitar 1.600 ton sampah yang masuk ke TPA Benowo. Yang mana, 55 persen dari sampah itu merupakan sisa makanan.

Jumlah ini terus meningkat dan memberikan dampak buruk karena sampah itu menghasilkan gas metana, yang 21 kali lebih merusak daripada CO2.

“Kandungan ini menyumbang pemanasan global. Maka, dengan gerakan habiskan makananmu, kami ingin mendorong supaya masyarakat itu aware, bahwa makanan itu harus dihabiskan,” ungkapnya.

Selain itu, berdasar Studi Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental Protection Agency) menyebut satu ton sisa makanan menghasilkan 595 kg emisi CO2, yang setara dengan perjalanan mobil 3.000 km atau konsumsi listrik 700 kWh.

Dalam gerakan habiskan makanan, Nol Sampah juga melakukan deklarasi bersama masyarakat lainnya seperti, dari Program Kampung Iklim (Proklim), Bonek Garis Hijau, dan Trans Bag Community, dan masyarakat umum.(kir/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
26o
Kurs