Sabtu, 18 Januari 2025

Pertemuan Suara Surabaya dan Pemkot, Bahas Pembangunan 5 Tahun ke Depan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Audiensi Suara Surabaya Media dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membahas kerja sama dan rencana pembangunan lima tahun ke depan, Jumat (17/1/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Suara Surabaya Media menggelar audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membahas rencana pembangunan lima tahun ke depan.

Verry Firmansyah Chief Executive Officer Suara Surabaya Media dan Eddy Prastyo Editor in Chief Suara Surabaya Media memaparkan keberhasilan sejumlah program kerja sama antara SS dan pemkot selama periode awal jabatan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.

Mulai dari Surabaya Bergerak, gerakan pembersihan kampung setiap akhir pekan salah satunya efektif mengantisipasi genangan, hingga Semanggi Suroboyo, talkshow interaktif soal kebijakan pemkot yang bisa langsung ditanggapi masyarakat.

Eri mengapresiasi Surabaya Bergerak program inisiasi Suara Surabaya Media yang berhasil menggerakkan seluruh kampung bahkan seluruh RW untuk peduli terhadap wilayahnya.

Ia ingin ke depan, program ini berkembang, tidak hanya membersihkan lingkungan, lebih dari itu, menggerakkan masyarakat untuk mencapai kampung madani di seluruh wilayah.

Kiri ke kanan: Verry Firmansyah Chief Executive Officer Suara Surabaya Media, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, dan Eddy Prastyo Editor in Chief Suara Surabaya Media, Jumat (17/1/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

“Saya berharap tidak hanya kerja bakti tapi (Surabaya Bergerak bisa) menggerakkan semua yang ada di masing-masing perkampungan,” kata Eri di ruang kerjanya, Jumat (17/1/2025).

Madani maksudnya, menjunjung tinggi nilai, norma, hukum, dan adab dalam segala lini. Baik segi lingkungan, perekonomian, hingga kemanusiaan atau kehidupan sosial.

Ia ingin semua kampung bergerak bersama, tak ada ketimpangan yang menonjol.

“Lingkungan sudah mulai dengan memilah sampah dari rumah (dikelompokkan berdasarkan) anorganik dan organiknya, yang ketiga ketika belanja (dalam) satu RW bisa digerakkan dalam kampung itu (ini segi) menggerakkan ekonomi,” paparnya.

Swadaya masyarakat, lanjut Eri diperlukan, untuk mendukung upaya pembangunan yang dilakukan pemkot.

Untuk infrastruktur saja, kata Eri, butuh Rp5 triliun atau separuh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), hanya untuk membangun kampung di Surabaya.

Pemkot harus menjalankan skema pembagian anggaran dengan mendahulukan program pembangunan infrastruktur prioritas.

“Perbaikan kampung itu butuh Rp5T totalnya, mulai dari bangun saluran, U-ditch, paving, dan sebagainya. Saya tanya ke kampung coba diinventarisir apa aja butuhmu ternyata totalnya semua kampung Rp5T, itu sudah separuh APBD,” tuturnya.

Eri menarget, seluruh kampung harus bagus atau pembangunannya maksimal lima tahun lagi, genap jabatannya di periode kedua tuntas.

“Saya ingin targetnya 5 tahun masa jabatan saya ke depan, kampung sudah bagus saya tinggal. Misal dibagi per tahun Rp1T mungkin bisa tapi tetap lihat prioritasnya, mana dulu yang dikerjakan, (misalnya) saluran, nanti ke depan apalagi,” tandasnya.

Selain soal program kerja sama yang berhasil dan akan dilanjutkan lagi, pembangunan lainnya yang dibahas, mulai infrastruktur jalan, penanganan genangan, hingga pengembangan area indoor Surabaya Expo yang akan ditingkatkan jadi tempat konser modern dengan menggandeng investor.(lta/kir/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 18 Januari 2025
32o
Kurs