Kamis, 16 Januari 2025

Ahmad Basarah: Bung Karno Faktor yang Akan Mempertemukan Megawati dan Prabowo

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ahmad Basarah Ketua DPP PDIP yang juga Ketua Fraksi PDIP MPR RI. Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Ahmad Basarah Ketua DPP PDI Perjuangan mengatakan, rencana pertemuan dan silaturahmi antara Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan dan Prabowo Subianto Presiden RI sudah digagas sejak beberapa bulan lalu melalui kader-kader Gerindra dan PDI Perjuangan.

Basarah mengaku mendapat amanat dari Megawati soal rencana pertemuan dengan Prabowo, dan telah disampaikan melalui Ahmad Muzani Sekjen Gerindra.

“Sinyal Bu Megawati bersedia merencanakan pertemuan dengan Pak Prabowo Subianto salah satunya disampaikan dalam pesan Bu Mega yang diamanatkan kepada saya untuk disampaikan kepada Pak Prabowo melalui Ahmad Muzani Sekjen Gerindra tanggal 17 Oktober 2024 lalu di ruang kerja Ketua MPR, Gedung Nusantara III Komplek DPR/MPR/DPD RI,” ujar Basarah dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).

Kata Basarah, Pesan tersebut yakni Megawati bersedia bertemu dengan Prabowo setelah Prabowo melantik kabinetnya.

“Salah satu amanat Bu Mega yang sudah saya sampaikan kepada Pak Muzani saat itu adalah pesan bahwa beliau akan bersedia bertemu dengan Pak Prabowo namun waktunya akan dilakukan setelah Prabowo Presiden menyusun dan melantik semua menteri kabinetnya,” jelasnya.

Hal itu, lanjut Basarah, memberikan pesan yang kuat bahwa Megawati dan Prabowo suatu saat bertemu langsung, dan tidak ada kaitannya dengan urusan kursi kabinet.

Selain itu, kata Basarah, Megawati juga memberikan alasan mengapa bersedia untuk bertemu langsung dengan Prabowo.

“Megawati menjelaskan karena memang antara dia dan Pak Prabowo tidak pernah punya masalah dan tetap bersahabat baik dari sejak dulu hingga saat ini,” terangnya.

“Jadi sebenarnya, kesediaan Bu Mega untuk bertemu Pak Prabowo bukan baru kali ini saja dikemukakan. Pesan bahwa Bu Mega bersedia untuk bertemu dengan Pak Prabowo sudah beliau sampaikan jauh hari sebelumnya,” imbuhnya.

Kerekatan hubungan Megawati dan Prabowo bertambah kuat bondingnya (ikatan emosionalnya) ketika Basarah melaporkan hasil pertemuan Pimpinan MPR 2019-2024 dengan Prabowo tanggal 30 September 2024 di ruang kerja Menhan RI.

Pada saat itu, sepuluh orang Pimpinan MPR dipimpin Bambang Soesatyo menyampaikan surat Pimpinan MPR kepada Prabowo Subianto Presiden Terpilih tentang permohonan tindak lanjut pemulihan nama baik Bung Karno setelah Pimpinan MPR membuat surat penegasan tidak berlakunya lagi TAP MPRS Nomor XXXIII Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Soekarno Presiden dan penegasan bahwa tuduhan Soekarno Presiden telah mendukung pemberontakan G30S/PKI tidak pernah dibuktikan dan batal demi hukum.

Kata Basarah, saat itu Prabowo merespon surat Pimpinan MPR tersebut dan mengatakan, “tanpa surat pimpinan MPR ini, kalau menyangkut hak-hak Bung Karno jika saya sudah menjabat sebagai Presiden nanti pasti akan saya kerjakan”.

“Bahkan Pak Prabowo mengatakan, tolong sampaikan kepada Ibu Megawati dan Mas Guntur Soekarno Putra kalau saya juga adalah seorang pengagum dan pencinta Bung Karno. Pak Prabowo kemudian menunjuk tangannya ke arah meja kerja utama beliau sebagai Menhan RI yang dibelakangnya terdapat lukisan besar Bung Karno sedang menunggang kuda,” ungkap Basarah.

Seluruh hasil pertemuan dan pembicaraan bersama Pimpinan MPR lainnya dengan Prabowo tersebut kemudian Basarah laporkan kepada Megawati.

Basarah menjelaskan, sejak saat itulah sebenarnya Megawati sudah ingin bertemu langsung dengan Prabowo untuk mengucapkan terima kasih atas respon Prabowo yang sangat baik tentang pemulihan nama baik Bung Karno.

“Namun, ucapan terima kasih kepada Prabowo Presiden tersebut akhirnya baru disampaikan dalam pidato resmi HUT ke-52 PDI Perjuangan tanggal 10 Januari 2025 lalu,” kata dia.

Dengan demikian, menurut Basarah, faktor Bung Karno lah yang akan mempertemukan antara Megawati dan Prabowo, selain faktor persahabatan mereka berdua yang sangat baik.

Di luar faktor tersebut, alasan lain yang membuat Megawati bersedia bertemu Prabowo adalah karena Megawati sangat concern (perhatian) memikirkan perkembangan situasi global dan potensi krisis dunia akibat perang antarbangsa dan krisis lingkungan hidup serta krisis pangan dunia akibat pemanasan global.

Basarah mengungkapkan kalau Megawati mengkhawatirkan berbagai krisis dunia itu akan berdampak langsung terhadap nasib rakyat dan bangsa Indonesia.

“Saya meyakini sepenuhnya, jika Insya Allah terjadi pertemuan antara Presiden RI ke-5 dengan Presiden RI ke-8, yang ada di hati dan pikiran serta yang akan dibicarakan Bu Mega dengan Prabowo Presiden adalah tentang nasib dan masa depan Indonesia Raya,” pungkas Basarah. (faz/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Kamis, 16 Januari 2025
28o
Kurs