Sabtu, 22 Februari 2025

Gunung Ibu Erupsi, BNPB: Lebih dari 3000 Jiwa Warga Perlu Dievakuasi

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Kolom abu vulkanik setinggi lima kilometer terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara, pada 15 Mei lalu. Foto: Dok Antara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengestimasikan ada lebih dari 3.000 jiwa warga di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, yang perlu dievakuasi agar terhindar dari potensi bahaya lontaran material vulkanis dari erupsi Gunung Ibu.

Abdul Muhari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB di Jakarta, Kamis (16/1/2025), mengatakan bahwa jumlah warga yang diestimasikan tersebut didapatkan berdasarkan pengalaman evakuasi dalam penanganan tanggap darurat saat Gunung Ibu erupsi pada bulan Mei 2024.

BNPB memetakan, berdasarkan data jumlah penduduk pada kawasan rawan bencana Gunung Ibu diketahui warga yang masuk dalam sasaran rencana evakuasi tersebut berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara, seperti, Desa Sangaji Nyeku dan Tokuoku yang berada dalam radius jangkauan erupsi Gunung Ibu.

“Prinsipnya semua koordinasi lapangan di Halmahera Barat sudah terbangun dan sudah cukup baik tinggal menggerakkannya saja,” kata dia dikutip dari Antara, Kamis.

Dia menambahkan bahwa tim BNPB akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat beserta instansi terkait seperti TNI, Polri, Basarnas hingga Tagana di daerah setempat seputar rencana pelaksanaan evakuasi yang akan mengacu pada rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Status aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara ditingkatkan dari Siaga menjadi Awas atau level IV, pada Rabu (15/1/2025) siang, oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.

Peningkatan status tersebut dilakukan setelah tim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025.

Petugas Pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Halmahera Barat mencatat kejadian erupsi mencapai rata-rata 70 kejadian per hari. Pada periode Januari 2025 ketinggian kolom erupsi fluktuatif dan teramati gejala peningkatan tinggi kolom erupsi menjadi maksimal empat kilometer dari atas puncak.

Dalam rentang waktu tersebut dilaporkan ada sebanyak 748 kali gempa letusan, 70 kali gempa guguran, 1.643 gempa hembusan, 6.976 kali gempa vulkanik dangkal, 346 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo dominan 3 milimeter.

Badan Geologi dalam rekomendasinya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Untuk memakimalkan upaya kedaruratan maka Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari yang mulai berlaku efektif pada 15 Januari 2025.(ant/nis/kir/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Surabaya
Sabtu, 22 Februari 2025
26o
Kurs