Irene Umar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) menduga adanya keterlibatan pengembang aplikasi lokal dalam fenomena gim online Koin Jagat yang tengah populer di Indonesia.
“Lagi kami telusuri. Ada kemungkinan itu mix sih. Karena kan kalau itu di web biasanya pasti mix kan,” katanya saat menyampaikan tanggapan seputar keterlibatan pengembang aplikasi lokal dalam fenomena Koin Jagat, di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Dilansir dari Antara, Meskipun gim itu memiliki potensi dampak negatif, Irene menilai tetap ada sisi positifnya jika diarahkan dengan bijak.
Lebih lanjut, dia juga menyorot pentingnya melakukan kajian mendalam untuk mengetahui pihak-pihak yang terlibat dan tujuan di balik kemunculan gim tersebut.
“Semuanya bisa memiliki sisi baik jika diarahkan dengan positif. Tapi, kami perlu melihat lebih lanjut dan melakukan kajian yang lebih matang,” lanjut Wamenekraf.
Terkait keberadaan produk serupa di Indonesia, Irene mengungkapkan saat ini belum ada gim sejenis yang dikembangkan secara lokal.
Namun, dia tidak menutup kemungkinan adanya kolaborasi dengan pihak luar negeri dalam pengembangan gim itu.
Game online Koin Jagat menjadi fenomena di Indonesia sejak kali pertama muncul pada 2022. Permainan itu memungkinkan pemain membeli, menjual, dan menukar koin virtual dengan tujuan memperoleh keuntungan.
Dengan fitur seperti bonus dan kompetisi, Koin Jagat cepat menarik perhatian masyarakat, terutama dengan lebih dari 1 juta pemain aktif dan transaksi harian yang mencapai miliaran rupiah.
Di sisi lain, fenomena itu juga memunculkan kontroversi dan kekhawatiran, termasuk potensi penipuan, ketergantungan pada permainan, dan penggunaan uang asli tanpa jaminan keamanan.
Pemerintah Indonesia tengah memantau dan merencanakan regulasi untuk melindungi kepentingan masyarakat serta memastikan dampak sosial dan ekonominya terkelola dengan baik.(ant/vin/rid)