Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana membangun 66 rumah sakit di kabupaten dan kota yang belum memiliki RS Tipe C, terutama di wilayah Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK).
Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 rumah sakit ditargetkan selesai pada tahun 2026.
“32 rumah sakit akan kami bangun di DTPK, dan saat ini prosesnya 10 rumah sakit Insya Allah akan kita groundbreaking sampai dengan akhir bulan Maret secara bertahap,” kata Azhar Jaya Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes di Jakarta, seperti dilaporkan Antara, Rabu (15/1/2025).
Azhar menyebutkan, jumlah itu jauh melebihi permintaan Prabowo Subianto Presiden yang hanya meminta pembangunan 10 rumah sakit.
Fokus utama pembangunan, lanjutnya, adalah wilayah Indonesia bagian timur, meskipun beberapa juga direncanakan untuk wilayah barat, seperti Nias dan Bengkulu.
Setiap rumah sakit diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp170 miliar, dengan rincian Rp150 miliar untuk pembangunan gedung dan Rp20 miliar untuk pengadaan alat kesehatan.
Dalam program itu, Kemenkes memprioritaskan penggunaan alat kesehatan dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi.
Terkait pendanaan, pembangunan akan dibiayai oleh pemerintah pusat, dengan sebagian dana bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Selain alkes, kebutuhan yang perlu dipenuhi adalah sumber daya manusianya, dengan tujuh jenis tenaga kesehatan dasar yang perlu dipenuhi, antara lain ahli anestesi, penyakit dalam, spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn), dan lain-lain.
“SDM-nya ini sudah kami hubungkan dengan program-program yang ada di Dirjen SDM Kesehatan. Jadi, nanti dipenuhi secara bertahap dengan PPDS (Program Pendayagunaan Dokter Spesialis) dan program-program fellowship ataupun pendidikan yang sedang berjalan saat ini. Mudah-mudahan dengan begini masyarakat di daerah DTPK bisa merasakan arti kehadiran negara untuk mengurus kesehatan mereka di sana,” kata Azhar.
Sebelumnya Kemenkes menginisiasi akselerasi Program Hasil Terbaik Cepat (Quick Win) dengan mengadakan peletakan batu pertama program peningkatan kapasitas dan kualitas 66 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di RSUD Reda Bolo, Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur, yang direncanakan berlangsung hari Jumat (17/1/2025).(ant/vin/ham/rid)