Rabu, 15 Januari 2025

Kemenkes Palestina Bersiap Terima Tahanan yang akan Dibebaskan oleh Israel

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Mobil-mobil ambulans terlihat di depan sebuah rumah sakit di Palestina. Foto: Anadolu

Kementerian Kesehatan Palestina bersiap menerima tahanan yang akan dibebaskan oleh Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas.

Moatasem Mohisen seorang pejabat Kemenkes Palestina memerintahkan rumah-rumah sakit untuk mempersiapkan diri jika kesepakatan tercapai dan para tahanan dibebaskan.

Dia juga menyebut tentang penyiksaan brutal yang dialami warga Palestina yang ditahan di berbagai penjara Israel.

RS-RS di Palestina diminta untuk segera mempersiapkan klinik penyakit dalam dan bedah untuk memeriksa kesehatan tahanan dan merawat mereka.

Stasiun TV Israel, Channel 12, melaporkan bahwa Benjamin Netanyahu pemimpin Israel akan menggelar rapat mendadak soal keamanan pada Selasa malam untuk membahas kesepakatan tersebut.

Dilansir dari Antara pada Rabu (15/1/2025), media Israel juga melaporkan adanya kemajuan signifikan dalam negosiasi gencatan senjata di Jalur Gaza yang telah berlangsung selama beberapa pekan.

Sebelumnya, Hamas menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan sudah berada di “tahap akhir.”

Majed al-Ansari, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, pada Selasa mengatakan bahwa kesepakatan “akan segera diumumkan.”

Sebelumnya, sumber-sumber di Palestina juga menyebutkan bahwa kesepakatan soal Gaza “hampir selesai” dan bisa ditandatangani pada Jumat (17/1/2025).

Menurut mereka, implementasi kesepakatan akan dilakukan dalam tiga tahap selama 40 hingga 42 hari. Rencana negosiasi tambahan akan dibuat untuk tahap berikutnya.

Pada tahap pertama, pasukan Israel akan tetap menguasai Koridor Netzarim di Gaza tengah dan Koridor Philadelphia di Gaza selatan.

Setelah satu pekan, Hamas diharapkan bisa menyerahkan daftar warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Setelah itu, Israel akan mengizinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara.

Kemajuan tercapai setelah negosiasi mandek lebih dari setahun. Selama itu, Netanyahu kerap mengeklaim adanya kemajuan, tetapi Israel terus melancarkan operasi militernya di Gaza.

Terobosan dalam negosiasi gencatan senjata dikabarkan terjadi setelah Netanyahu mendapat tekanan dari Steve Witkoff, utusan Donald Trump Presiden AS terpilih, dalam sebuah “pertemuan yang tegang” pada Sabtu (11/1/2025), menurut laporan Times of Israel.

Israel saat ini menahan lebih dari 10.300 warga Palestina. Di pihak lain, Hamas diperkirakan menyandera 98 warga Israel di Gaza. Kelompok itu mengatakan banyak sandera tewas akibat serangan udara Israel yang membabi buta. (ant/nis/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Rabu, 15 Januari 2025
29o
Kurs