Minggu, 12 Januari 2025

Overthinking? Coba 8 Metode Jepang Ini untuk Menenangkan Pikiran Anda

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi pria Jepang menulis tulisan Jepang. Foto: Freepik

Terlalu banyak berpikir, atau dikenal sebagai overthinking, sering kali membuat kita terjebak dalam aliran pikiran yang tidak berhenti dan menjauhkan kita dari kenyataan.

Bagi mereka yang merasa cemas karena siklus pemikiran ini, beberapa teknik dari Jepang dapat menjadi solusi. Teknik-teknik ini menekankan kesederhanaan, mindfulness, dan penerimaan terhadap ketidaksempurnaan dalam hidup.

Pendekatan ini menawarkan cara yang unik untuk menyegarkan pikiran dan menemukan ketenangan di tengah kekacauan. Berikut delapan metode dari Jepang untuk mengelola pikiran, seperti dilansir oleh Antara pada Sabtu (11/1/2025).

Ikigai: temukan tujuan hidup

Ikigai adalah menemukan apa yang memberi makna pada hidup. Ini adalah konsep Jepang yang membantu mengidentifikasi apa yang Anda sukai, apa yang Anda kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan untuk apa Anda dibayar.

Ketika Anda menemukan tujuan hidup, siklus berpikir berlebihan akan mulai mereda. Anda akan merasa lebih damai dan jelas tentang apa yang harus difokuskan.

Wabi-sabi: menerima ketidaksempurnaan

Wabi-sabi adalah filosofi Jepang yang merayakan ketidaksempurnaan dan sifat kehidupan yang sementara.

Filosofi ini mendorong kita untuk menerima hal-hal yang tidak lengkap, usang, atau bahkan rusak. Alih-alih mengejar kesempurnaan, filosofi ini mengajarkan kita untuk menghargai alur alami kehidupan yang tidak dapat diprediksi dan selalu berubah. Ketidaksempurnaan inilah yang membuat hidup menjadi kaya dan bermakna.

Shinrin-yoku: mandi di hutan

Shinrin-yoku, atau “mandi di hutan”, lebih dari sekadar berjalan-jalan di hutan, ini adalah tentang menyatu sepenuhnya dengan alam.

Pelan-pelan, tarik napas dalam-dalam, dan perhatikan pemandangan, suara, dan aroma di sekitar Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa menghabiskan waktu di alam dapat mengurangi stres, meredakan kecemasan, dan menjernihkan pikiran. Melangkah keluar memberi pikiran istirahat yang sangat dibutuhkan.

Zazen: seni meditasi duduk

Zazen, suatu bentuk meditasi duduk, adalah landasan dari kesadaran Jepang. Zazen berfokus pada duduk diam, menarik napas dalam-dalam, dan membiarkan pikiran datang dan pergi tanpa menghakimi.

Latihan ini mengajarkan cara mengamati pikiran Anda tanpa melekat padanya. Ketika Anda terlalu banyak berpikir, Anda akan mudah termakan oleh pikiran.

Zazen memungkinkan Anda untuk menjauhkan diri dari pikiran Anda, menciptakan ruang mental di mana kedamaian dan kejernihan dapat muncul.

Kintsugi: seni memperbaiki

Kintsugi adalah seni memperbaiki tembikar yang pecah dengan emas atau perak, menyoroti retakan dan bukan menyembunyikannya.

Hal ini mengingatkan kita bahwa perjuangan dan kekurangan kita tidak mengurangi diri kita, tetapi justru membuat kita menjadi diri kita sendiri, unik dan tangguh.

Ketika kesalahan di masa lalu muncul di benak kita, ingatlah bahwa seperti tembikar, ketidaksempurnaan kita menambah nilai dan keindahan dalam perjalanan kita.

Kaizen: Melakukan perbaikan kecil setiap hari

Kaizen adalah praktik melakukan perbaikan kecil dan bertahap setiap hari. Ini adalah filosofi yang mendorong kemajuan daripada kesempurnaan.

Ketika terlalu banyak berpikir menjebak Anda dalam siklus “apa selanjutnya?”, kaizen mengingatkan bahwa Anda tidak perlu memikirkan semuanya.

Dengan berfokus pada perbaikan kecil daripada rencana besar, Anda dapat mengurangi kecemasan dan membuat kemajuan yang stabil, selangkah demi selangkah.

Furo: ritual mandi air panas yang menenangkan

Furo, atau pemandian air panas Jepang, bukan hanya tentang kebersihan; ini adalah ritual relaksasi yang sakral.

Pengalaman berendam dalam air hangat memungkinkan untuk melepaskan diri dari dunia dan fokus pada saat ini.

Entah itu kehangatannya yang lembut atau suasananya yang tenang, berendam air panas dapat menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan menawarkan jeda sejenak dari pusaran pikiran yang dapat menyebabkan terlalu banyak berpikir.

Hanami: menghargai keindahan hidup yang sekilas

Hanami adalah tradisi Jepang untuk mengagumi bunga sakura yang sedang mekar. Bunga-bunga yang indah ini hanya bertahan dalam waktu singkat, mengingatkan kita akan sifat kehidupan yang fana.

Terlalu banyak berpikir sering kali muncul dari rasa takut akan hal yang tidak diketahui atau mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan.

Hanami mengajarkan kita untuk merangkul momen, menghargai keindahan hidup yang cepat berlalu, dan melepaskan kebutuhan untuk mengendalikan segalanya. (ant/vin/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 12 Januari 2025
24o
Kurs