Sabtu, 11 Januari 2025

Harga Sapi di Situbondo Turun Dampak Sebaran Virus PMK

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Suasana pedagang sapi di Pasar Hewan Sabtoan, Desa SUmberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jatim. Sabtu (11/1/2025). Foto: Antara

Harga sapi di Pasar Hewan Sabtoan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (Jatim), mengalami penurunan dampak dari persebaran virus penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Hingga pekan pertama Januari 2025, tercatat sebanyak 210 ekor sapi di Situbondo terindikasi terpapar virus PMK. Dari 210 ekor ternak sapi itu 43 ekor sapi milik peternak mati.

“Penurunan harga sapi di pasar hewan (Sabtoan) antara Rp2.000.000 hingga Rp5.000.000 per ekor. Misal sebelum ada virus PMK harganya Rp20 juta, sekarang turun menjadi Rp17 juta hingga Rp15 juta,” kata Rolis Anugerah salah seorang pedagang sapi di Pasar Hewan Sabtoan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Sabtu (11/1/2025) dilansir Antara.

Ia menceritakan penurunan harga sapi di pasar hewan terbesar di Situbondo ini sudah terjadi sejak sebulan lalu, seiring dengan peningkatan persebaran virus penyakit mulut dan kuku.

Mengenai penutupan sementara operasional pasar hewan di Situbondo yang akan dimulai pekan depan, Rolis mengaku sudah mendapatkan informasi itu.

“Sebenarnya kami keberatan ditutupnya pasar hewan, karena pekerjaan kami jual beli sapi di pasar hewan. Tetapi kalau memang menjadi kebijakan pemerintah agar tidak semakin meluas virus PMK tidak apa-apa,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Situbondo telah mengumumkan penutupan sementara aktivitas jual beli di tiga tempat pasar hewan selama 21 hari, terhitung mulai tanggal 13 Januari hingga 2 Februari 2025 untuk menekan penyebaran virus PMK pada ternak.

“Ini menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Pertanian mengenai kewaspadaan dini peningkatan kasus penyakit hewan menular strategis (PHMS),” kata Achmad Junaidi Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo.

Menurut dia, kajian epidemiologi pejabat otoritas veteriner Jatim dan rekomendasi pejabat otoritas veteriner serta berdasarkan perkembangan kasus PMK di beberapa wilayah Situbondo, telah terjadi peningkatan kasus PMK.

Sehingga, perlu dilakukan peningkatan kewaspadaan dini terhadap potensi penularan virus PMK serta dilakukan upaya meminimalisir risiko potensi meluasnya PMK pada terna sapi di Situbondo.

“Sesuai surat edaran Menteri Pertanian, penutupan sementara operasional pasar hewan minimal dua minggu apabila ditemukan atau terindikasi kasus PMK,” kata Junaidi.

Menurut dia, penutupan sementara operasional tiga tempat pasar hewan, yakni di Pasar Sabtoan (Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan), Pasar Hewan di Kecamatan Besuki dan Pasar Hewan di Kecamatan Asembagus.

“Di pasar hewan ini sangat rentan penularan virus PMK pada ternak sapi maupun kambing dan domba. Karena hewan yang ada di pasar berasal dari berbagai kabupaten/kota lain,” kata Junaidi. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 11 Januari 2025
24o
Kurs