Kota Surabaya sempat diramaikan dengan sebuah video viral memperlihatkan sekelompok orang yang diduga tergabung dalam sebuah organisasi masyarakat (ormas), menggeruduk ruangan kerja Muhammad Khusnul Amin Camat Asem Rowo Surabaya.
Dalam video yang viral itu juga dituliskan sebuah narasi bahwa Camat Asem Rowo bersikap arogan hingga dituduh menyembunyikan seorang wanita di bawah meja kerjanya waktu digerebek ormas tersebut.
Namun, narasi itu dibantah oleh Camat Asemrowo dalam konferensi pers hari ini, Rabu (8/1/2025), dan menyebut kalau video tersebut diunggah oknum tak bertanggung jawab yang tidak terima adanya penertiban bangunan liar.
Dari penelusuran, berikut fakta-fakta yang diperoleh suarasurabaya.net:
Berawal dari video viral
Sebelumnya, video yang viral pada, Selasa (7/1/2025) kemarin itu, direkam saat sekelompok orang yang diduga tergabung dalam ormas menggeruduk Kantor Kecamatan Asemrowo Surabaya, di Jalan Asem Raya, Asem Rowo, pada Senin (8/1/2025).
Di video itu dituliskan narasi “Camat Asemrowo Surabaya Diduga Menyembunyikan Seorang Wanita di dalam Kantornya. Bahkan Pak Camat Bersikap Arogansi Terhadap Masyarakat. Apakah Ini Yang Dinamakan Pelayan Masyarakat.?? Solusinya Apakah Harus Dipecat???”
Dalam video itu, terlihat Khusnul Amin tengah dicerca pertanyaan oleh para anggota ormas dengan nada membentak “Kamu ini pelayan masyarakat, kenapa tidak melayani masyarakat, kamu ini harusnya bisa berkomunikasi baik-baik.”
Terlihat dalam video itu Khusnul berusaha memberikan penjelasan dan mengingatkan sekelompok orang tersebut supaya tidak berteriak karena berada di dalam kantor. Namun dibalas lagi dengan nada berteriak “Saya tahu, kantor kamu ta ini? Ini kantor masyarakat, ini ruang masyarakat.”
Sekelompok orang itu kemudian menerobos masuk ruangan camat, dan menemukan dua staffnya yakni Alfian Syarifudin dan Devika Sari. Saat ruangan diterobos, Alfian Syarifudin berada di belakang pintu, sedangkan Devika Sari bersembunyi di bawah meja.
Saat dilarang untuk merekam ruangan, sekelompok orang itu kemudian mengatakan “Ini dari masyarakat kok, kami dari media juga sama.”
Si perekam kemudian menanyakan keberadaan perempuan (Devika) yang selanjutnya ditemukan bersembunyi di bawah kursi. Setelah ditemukan, perempuan tersebut dalam kondisi meringkuk ketakutan, dan si perekam memintanya keluar sembari mengatakan “Kok gini pak Camat, biar tahu pak camat ini.”
“Nah ini ketahuan pak camat ini, bawa perempuan di dalam (ruangan), gak bisa nemuin masyarakatnya yang lagi butuh,” ucap si perekam.
“Loh ini saya lagi zoom meeting,” ucap Camat Asem Rowo.
“Kalau meeting jangan kaya gitu caranya, kalau meeting sama perempuan kamu, ga ada laki-lakinya…. kan… kan… kasian itu sama saya. Ini sudah janjian hari Senin, ternyata sampean tidak ketemu, semua nggak di kasih tahu,” bentak si perekam balik.
“Ayo suruh keluar perempuan itu, kenapa kau sembunyi di situ, kamu itu ada alasan,” bentaknya lagi.
Camat Klarifikasi: Itu Fitnah
Setelah video tersebut diviralkan, Muhammad Khusnul Amin Camat Asemrowo Surabaya bersama dua staffnya yakni Alfian Syarifudin dan Devika Sari, serta didampingi M. Fikser Kasatpol PP Kota Surabaya menggelar konferensi pers meluruskan kejadian tersebut.
Camat Asem Rowo menceritakan, puluhan orang yang tergabung dalam ormas itu ternyata marah atas peringatan yang dilayangkan pihak kecamatan, untuk menertibkan bangunan liar (bangli) di bawah jembatan tol area Asemrowo.
Saat ia bersama stafnya sedang berkoordinasi dan rapat daring (zoom meeting), sekelompok orang itu memaksa masuk ruangan, sehingga terjadi keributan dan perekaman video.
“Mereka datang ke kantor saya, awalnya ada ormas telepon saya. Saya janji saya temui Senin ya. Tiba-tiba mereka datang saya tahu teriak-teriak, gedor-gedor pintu. (Padahal) maksudnya saya selesaikan rapat baru saya temui,” kata Camat Asem Rowo dalam konferensi pers, Rabu (8/1/2025.).
Kemudian, saat kejadian itu Devi salah satu stafnya ketakutan dan langsung sembunyi di bawah meja. Namun mengetahui hal itu, sekelompok orang tersebut langsung mengambil gambar dan menuduh Devi sebagai perempuan yang sengaja disembunyikan Camat setelah melakukan tindakan asusila
“(Padahal) staf saya ketakutan semua lari (dan sembunyi),” imbuhnya.
Sementara Devika Sari, staf perempuan yang direkam sembunyi di bawah meja saat kejadian mengakui ketakutan atas kejadian itu.
“Sebagai wanita enggak pernah mengalami ini, saya agak trauma takut mereka bawa sajam apa. Di dalam ruangan juga bertiga, saya, Mas Alfian (staf lain), dan Pak Camat. Waktu mau keluar saya lihat udah banyak yang merekam jadi sembunyi di bawah meja lagi,” ucapnya.
Camat Akan Laporkan Penyebar Video ke Polisi
Muhammad Khusnul Amin Camat Asem Rowo Surabaya akan melaporkan ormas yang menyebarkan video dengan narasi menuduhnya melakukan dugaan asusila.
Atas tindakan kurang mengenakkan itu, ia akan mengambil langkah hukum melaporkan aksi semena-mena yang dilakukan sekelompok ormas sekaligus fitnah lewat sosial media itu ke polisi.
“Kami memang ada rencana melapor ke pihak berwajib karena melanggar UU ITE, merugikan saya dan keluarga, mungkin akan ada laporan ke Polda Jatim,” katanya lagi.
Sementara untuk kelanjutan penertiban bangunan liar, hari ini akan dilayangkan peringatan kedua. Kemudian sepekan lagi peringatan ketiga, sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), baru penertiban. (bil/ipg)