Balita laki-laki inisial MR (3,5 tahun) yang tercebur selokan di Babatan, Wiyung, Surabaya, Selasa (24/12/2024) lalu, saat bermain hujan hingga hanyut terbawa arus sungai dan ditemukan di Sungai Makmur, Kecamatan Wiyung, Jumat (27/12/2024) kemarin, masih meninggalkan bekas yang mendalam.
Bagaimana tidak, tragedi ini bukan yang pertama terjadi di Surabaya tahun ini. Pada 18 Januari 2024 lalu, kejadian nahas juga menimpa seorang gadis inisial MWN (6 tahun) terjatuh dan hanyut di selokan Jalan Bumi Sari, Sambikerep, Surabaya saat bermain hujan bersama kakaknya.
Sempat dicari selama dua hari, korban ditemukan oleh seorang pendengar Radio Suara Surabaya yang melaporkan keberadaan jenazah MWN itu terlihat di Sungai Buntaran, Kelurahan Manukan, Kecamatan Tandes pada 20 Januari 2024.
Hal ini tentu menjadi pengingat untuk orang tua, supaya betul-betul menjaga dan memperhatikan aktivitas anak-anak, terutama saat keluar rumah dengan kondisi sedang hujan.
Apalagi di musim hujan, khususnya saat hujan turun dengan intensitas deras, seringkali kondisi selokan yang aliran airnya deras tidak terlihat, tersamarkan dan seakan rata dengan tanah.
Sebagai pengingat kembali, berikut fakta-fakta dan kronologi di balik pencarian balita MR hingga korban ditemukan dan pemakaman:
1. Tercebur Selokan saat Bermain Hujan dengan Kakak dan Tetangganya
Untuk diketahui, MR tercebur ke dalam selokan dan hanyut terbawa arus deras ketika sedang asyik bermain hujan dengan kakak laki-laki dan tetangga perempuannya di Babatan gang 2, Wiyung, Surabaya, Selasa (24/12/2024) lalu sekitar pukul 15.30 WIB.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat awalnya korban sedang berjalan di gang mengikuti tetangga perempuannya itu di sisi sebelah kiri, dan kakak laki-lakinya di belakangnya. Namun, karena tak melihat dan menyadari ada selokan di depannya, MR tercebur dan lagsung hilang terbawa arus.
2. Tim Gabungan Langsung Melakukan Pencarian
Tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, koramil dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya langsung melakukan pencarian kepada MR pada hari itu juga, setelah menerima laporan balita tersebut tercebur dan terseret arus selokan di Babatan, Wiyung, Surabaya, Selasa (24/12/2024).
Kompol Slamet Agus Sambodo Kapolsek Wiyung mengatakan, pencarian dilakukan hingga ke sungai di dekat wilayah Babatan. BPBD Kota Surabaya juga telah menyiapkan perahu untuk pencarian balita tersebut di sungai.
Namun, hingga Selasa malam pukul 21.00 WIB, balita yang terseret arus selokan itu belum ditemukan, hingga akhirnya tim gabungan mendirikan untuk pos darurat di dekat wilayah tersebut dan akan melanjutkan keesokan harinya.
3. Pencarian Hari Kedua, BASARNAS Ikut Membantu
Pada hari kedua, Rabu (25/12/2024), Tim gabungan yang terdiri dari Kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan tambahan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) melakukan pencarian di Sungai Makmur menggunakan lima perahu serta memanfaatkan alat berat eskavator untuk mengangkut eceng gondok agar memudahkan pencarian.
Tim gabungan pun turut mencari dengan metode penyisiran. Mulai dari titik TKP awal, sampai arah ke Sungai Makmur lewat atas atau jalur darat, dengan menyisir tepi selokan dan tepi sungai. Namun, keberadaan MR masih belum ditemukan hingga akhirnya diputuskan pencarian dilanjutkan keesokan paginya.
4. Pencarian Hari Ketiga, Tim SAR gunakan Aquaeye untuk Cari Korban
Pencarian balita yang hanyut saat hujan deras di Babatan, Wiyung, masih berlanjut hingga hari ketiga, yakni Kamis (26/12/2024).
Kompol Slamet Agus Santoso Kapolsek Wiyung mengatakan, proses pencarian masih terus dilakukan, menyusuri sepanjang Kali Makmur hingga ke Jembatan Kali Keramat Wiyung.
Sementara untuk membantu pencarian, Tim SAR juga menggunakan alat pemindai sonar bawah air atau Aquaeye untuk menemukan balita berinisial MR (3,5) itu.
Didit Arie Ristandy Kasi Operasional Basarnas Kantor SAR Surabaya mengatakan, Aquaeye itu alat pemindai bawah air canggih yang menggunakan teknologi ultrasonik dan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi tubuh manusia di bawah air.
Pada hari pencarian ketiga alat tersebut digunakan untuk mencari tubuh korban di sungai wilayah sekitar SMPN 34 Surabaya. Namun, hingga malam hari, hasilnya masih nihil dan pencarian terhadap korban pun dilanjutkan pada keesokan harinya, pada Jumat (27/12/2024) pagi.
5. Muncul Hoax Balita Ditemukan di Hari Ketiga, Ternyata Video Kejadian di Palembang
Sangat disesalkan, di tengah upaya tim gabungan terus mencari korban berhari-hari mulai pagi hingga malam, muncul kabar burung (hoax) oleh netizen, kalau korban sudah ditemukan, lewat sebuah video yang disebarkan, khususnya lewat WhatsApp.
Dalam video yang diterima Suara Surabaya dengan catatan “diteruskan berkali-kali itu”, tampak petugas mengangkut jenazah anak laki-laki yang tersangkut di eceng gondok sebuah sungai. Namun setelah di cek, video tersebut adalah peristiwa anak tenggelam yang terjadi di Palembang pada tanggal 19 November 2024.
Pada hari itu juga, Kompol Slamet Agus Santoso Kapolsek Wiyung yang turut dalam pencarian korban mengimbau pada masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi hoax di media sosial, yang menyebut kalau balita tersebut ditemukan.
“Percaya saja pada Kapolsek. Pada tim yang sedang bertugas di sini,” terangnya saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Kamis malam.
Agus mengungkapkan, sejak kemarin dirinya kerap mendapat pertanyaan terkait penemuan korban balita yang hanyut di Babatan, Wiyung.
“Tapi kami di sini juga masih terus mencari bahkan sampai hari ketiga ini pencarian masih diteruskan. Informasi akhir nanti ada dari kami,” ungkapnya.
6. Tim Gabungan Sudah Lima Kali Telusuri Aliran Selokan Awal Balita Tercebur
Eko Aprianto Komandan Tim Sar Gabungan Surabaya mengatakan, pencarian bukan hanya di sungai, tapi juga di selokan untuk mengetahui apakah balita tersebut tersangkut.
Bahkan, hingga pencarian hari keempat dilanjutkan pada, Jumat (28/12/2024) pagi, tim gabungan sudah sekitar lima kali melakukan pencarian dengan metode di menyusuri saluran selokan Babatan, Wiyung, Surabaya, tempat awal korban tercebur.
“Mencari lima kali di selokan, mulai dari titik awal TKP sampai di daerah Graha Family sampai ke sini (sungai makmur dekat posko) masih nihil,” katanya waktu ditemui, Jumat siang.
7. Pencarian Hari Keempat, Balita Hanyut Akhirnya Ditemukan
Pencarian hari keempat pada Jumat (27/12/2024) siang, akhirnya membuahkan hasil. MR berhasil ditemukan mengapung tim gabungan di Sungai Makmur, Wiyung, dekat Jembatan SMPN 34 Surabaya. Korban ditemukan mengapung di bawah eceng gondok yang ada di Sungai Makmur, sekitar pukul 14.05 WIB.
Setelah balita tersebut ditemukan, tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) hingga tim kepolisian langsung memberi wadah kuning untuk mengangkut korban. Kemudian, tim gabungan membawa ke tepian dan jenazah dibawa oleh ambulance untuk selanjutnya dievakuasi ke RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.
8. Jenazah Balita Dimakamkan di Pasuruan
Setelah ditemukan dan di bawa ke RSUD Dr. Soetomo untuk autopsi, jenazah MR kemudian dibawa dan dimakamkan di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (27/12/2024).
Korban dimakamkan di Pasuruan, tempat tinggal ayah dan ibunya yang saat ini sedang bekerja di Malaysia. Kepulangannya diantarkan ambulans serta pengawalan polisi pukul 17.00 WIB.
“Jadi (MR) ini adalah putra dari warga di Pasuruan yang bapak ibunya kerja sebagai tenaga kerja di Malaysia, sehingga dirawat oleh orang Surabaya dan ternyata musibah ini terjadi di tanggal 24,” kata Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, yang turut hadir di RSUD Dr. Soetomo, Jumat sore. (bil/ipg)