Kompol Slamet Agus Santoso Kapolsek Wiyung memastikan balita yang hanyut di selokan Babatan, Wiyung, Surabaya sejak, Selasa (24/12/2024) lalu, masih belum ditemukan hingga pencarian hari ketiga, Kamis (26/12/2024) malam.
Karenanya, Kapolsek mengimbau pada masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi hoax di media sosial, yang menyebut kalau balita tersebut ditemukan.
“Percaya saja pada Kapolsek. Pada tim yang sedang bertugas di sini,” terangnya saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Kamis malam.
Agus mengungkapkan, sejak kemarin dirinya kerap mendapat pertanyaan terkait penemuan korban balita yang hanyut di Babatan, Wiyung.
“Tapi kami di sini juga masih terus mencari bahkan sampai hari ketiga ini pencarian masih diteruskan. Informasi akhir nanti ada dari kami,” ungkapnya.
Agus meminta pada masyarakat agar tidak terlalu percaya dengan informasi tidak jelas dari media sosial, hingga termakan berita palsu.
Untuk diketahui, kabar disinformasi soal balita tersebut berhasil ditemukan ramai di media sosial. Disebutkan kalau balita tersebut ditemukan dalam kondisi tersangkut di eceng gondok.
“Berdoa saja, semoga sebelum tujuh hari bisa ditemukan. Jangan percaya yang di media sosial,” tutupnya.
Pencarian balita yang hanyut saat hujan deras di Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya akan dilanjutkan, Jumat (27/13/2024) besok.
Didit Arie Ristandy Kepala Seksi Operasi dan Siaga SAR Surabaya mengatakan, belum ada tanda-tanda penemuan korban pada pencarian hari ini.
Dia juga menyebut, pencarian akan dilanjutkan besok pagi dengan seperti yang sudah direncanakan dari hasil evaluasi hari ini.
“Untuk rencana, tadi sudah disampaikan besok pagi dari hasil evaluasi yang disampaikan sore hari ini. Besok akan direncanakan kembali sesuai dengan apa yang direncanakan oleh komandan tim, komandan regu operasi SAR di Kecamatan Wiyung,” terangnya, Kamis.
Selama pencarian hari ini, lanjut Didit, kendala yang timnya temukan adalah lebatnya eceng gondok yang tumbuh di sungai.
“Dari hari kedua sampai hari ketiga ini fokus supaya gimana caranya untuk menembus eceng gondok. Kita juga dapat support dari Dinas PU untuk mengerahkan alat berupa ekskavator yang bisa digunakan untuk pengambilan atau penguraian eceng gondok sepanjang sungai,” jelasya.
Sementara itu untuk pencarian besok, Didit mengaku akan mulai setelah jembatan SMP Negeri 34. Didit juga mengungkapkan bahwa pencarian besok akan dibantu oleh drone.
“Tadi sudah disampaikan drone dipakai lagi, bantuan dari BPBD dan Diskominfo. Kita terbangkan lagi drone 2-3 unit besok. Jadi di sepanjang sungai jembatan SMP Negeri 34 sampai Kali Wonokromo akan kita sisir dibantu menggunakan drone,” ungkapnya.
Didit berharap, dalam pencarian besok tim gabungan bisa mendapatkan tanda-tanda keberadaan korban.
“Mudah-mudahan nantinya sebelum hari ketujuh korban sudah ditemukan dalam kondisi apapun, karena tuntutan dari warga teruatama bagi keluarga yang terkena musibah bahwa diminta untuk kita semua agar korban bisa ditemukan dalam kondisi apapun,” tandasnya. (kir/bil/ipg)