Jumat, 31 Januari 2025

Pemkot Surabaya Akan Perbaiki Sistem Penataan Drainase Usai Gunung Anyar Banjir Dua Hari

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Pengerahan mobil tangki untuk menyedot genangan di Gunung Anyar. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memperbaiki sistem penataan drainase di kawasan Gunung Anyar, usai banjir dua hari, sejak Selasa (26/12/2024).

Ario Bagus Permadi Camat Gunung Anyar menyebut, banjir itu karena meluapnya sungai perbatasan antara Kota Surabaya dengan Kabupaten Sidoarjo.

“Kami telah melakukan penanganan darurat dengan mendatangkan lebih dari 10 kendaraan milik DPKP (Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan) serta lebih dari 30 kendaraan tangki dari DLH (Dinas Lingkungan Hidup) untuk menyedot genangan air,” kata Ario Bagus Permadi lewat keterangan pers, Kamis (26/12/2024).

“Terjadinya genangan ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh warga, lebih dari 30 tahun baru kali ini terjadi hal semacam ini,” imbuhnya.

Dia mengatakan pemkot tidak bisa mengintervensi langsung, karena saluran perbatasan itu kewenangan Dinas PU Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Kementerian PUPR.

Solusi lain, lanjutnya, pemkot akan melakukan intervensi sistem drainase di perumahan-perumahan lama Gunung Anyar.

Selain memaksimalkan penataan sistem drainase, juga memperbaiki koneksi saluran mati dan membangun saluran baru. Karena selama ini perumahan itu mengalirkan air menuju sungai perbatasan Surabaya-Sidoarjo.

“Kami akan membangun saluran baru untuk mengalirkan air ke arah utara. Sehingga air masuk ke saluran Kebon Agung yang sepenuhnya dikelola oleh Pemkot Surabaya,” jelas Ario.

Tingginya genangan di wilayah Gunung Anyar juga diperparah oleh pasang surut air laut, dan intensitas hujan yang deras di wilayah Surabaya dan Sidoarjo.

“Hujan deras menyebabkan saluran perbatasan meluber, hingga airnya kembali masuk ke perumahan-perumahan di sisi utara sungai (Gunung Anyar),” ungkapnya.

Ario juga meminta warga tidak buang sampah sembarangan ke saluran air. “Kami juga mengimbau warga agar tidak membuang sampah sembarangan ke saluran air. Karena banyak sampah ditemukan saat penyedotan air,” kata Ario.

Ia juga berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim bisa bekerjasama melakukan normalisasi dan membersihkan sungai perbatasan.

“Mari kita lakukan gerakan bersama membersihkan saluran, eceng gondok dan melakukan pendalaman sungai. Termasuk melakukan normalisasi tepian sungainya, sehingga menjadi lebih rapi dan lebih dalam. Sehingga ke depan apabila terjadi pasang tinggi dan hujan dengan intensitas tinggi, (banjir) tidak lagi terjadi,” tandasnya.

Sementara update terknini, ketinggian air di Gunung Anyar pada Kamis pagi ini terhitung mulai surut. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Jumat, 31 Januari 2025
29o
Kurs