Senin, 23 Desember 2024

FK Unusa Latih Keterampilan ODGJ Melalui Produksi Telur Asin untuk Pemulihan Mental

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama (FK Unusa) melatih keterampilan belasan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk pemulihan mental. Foto: FK Unusa

Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama (FK Unusa) melatih keterampilan belasan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) untuk pemulihan mental.

Hafid Algristian dosen FK Unusa mengatakan, keterampilan penting untuk dilatih sebagai penunjang obat-obatan yang membantu mengendalikan gejala.

“Obat membuat kondisi menjadi stabil, tetapi tidak meningkatkan kemampuan kognitif. Di sisi lain, pelatihan tanpa pengobatan dapat meningkatkan stres dan risiko kambuh. Oleh karena itu, keduanya harus saling melengkapi,” katanya, Minggu (22/12/2024).

Pelatihan keterampilan ini dilakukan dengan membuat olahan kuliner, yakni telur asin. Ini merupakan bagian dari terapi vokasional berbasis industri yang bertujuan untuk membekali ODGJ dengan keterampilan produksi yang dapat dikembangkan menjadi usaha mandiri.

Upaya ini bukan yang pertama kali. Sekitar empat tahun terakhir, FK Unusa telah menjalankan program pemberdayaan kuliner bagi ODGJ dan keluarga mereka.

“Kami mendorong setiap keluarga untuk mempelajari upaya dari terapis kami, agar bisa dilanjutkan di rumah,” tuturnya.

Program ini telah berjalan dengan baik. Beberapa keluarga ODGJ bahkan telah menerima pesanan dari tetangga mereka. Hal ini mendorong tim untuk mengembangkan terapi ini menjadi industri rumahan bagi ODGJ.

Program ini mendapatkan dukungan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti) di bawah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI.

Tidak hanya melibatkan dosen, program ini juga melibatkan mahasiswa dari berbagai bidang ilmu, seperti kesehatan, manajemen, dan sistem informasi.

“Kami bersyukur tahun ini dipercaya Ditjen Dikti untuk mengelola dana hibah untuk melanjutkan program pemberdayaan ini,” ucapnya.

Chanta Natasha, mahasiswi FK Unusa yang terlibat dalam program ini, awalnya skeptis. Namun, setelah tiga bulan mendampingi ODGJ, ia yakin bahwa ODGJ dan keluarganya mampu memproduksi telur asin berkualitas.

“Ada pesanan pertama sebanyak 500 butir telur asin, dua minggu kemudian ada pesanan 100-300 butir lagi,” kenangnya.

Kegiatan ini bukan hanya pelatihan, tetapi juga menjadi wadah bagi keluarga ODGJ untuk berkarya dan mendapatkan penghasilan tambahan. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Senin, 23 Desember 2024
30o
Kurs